Ringankan APBN, Ketua Kadin Minta Akses Vaksin Covid-19 Secara Mandiri Dibuka
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 14 Januari 2021 21:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Rosan P Roeslani meminta pemerintah membuka akses vaksin Covid-19 secara mandiri kepada dunia usaha. Program vaksin mandiri dianggap akan mempercepat pemerataan vaksinasi.
"Jika vaksinasi ini bisa cepat dilakukan bagi karyawan, pekerja maupun kalangan dunia usaha, harapannya akan mempercepat pemulihan ekonomi juga," kata Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani dalam keterangannya, Kamis, 14 Januari 2021.
Rosan menyebut sasaran penyuntikan saat ini sangat besar, yakni mencapai ratusan juta dosis. Dengan program vaksin mandiri, ia meyakini vaksinasi bisa kelar dalam waktu kurang dari satu tahun.
Pemerintah sempat membuka opsi vaksin mandiri untuk vaksinasi Covid-19. Namun, rencana itu dihentikan lantaran memperoleh protes dari masyarakat. Pemerintah akhirnya memutuskan vaksin diberikan gratis kepada seluruh penduduk.
Selain mempercepat vaksinasi, Rosan mengatakan program vaksin mandiri akan meringankan beban APBN. “Apabila aksesnya dibuka, swasta siap mendistribusikan vaksin yang ada dalam list Kementerian Kesehatan yang sudah mendapatkan izin dari BPOM kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang ada,” kata Rosan.
Dia mengatakan, kerja sama pengadaan vaksin dengan swasta selain bisa mengurangi biaya, juga dapat mempercepat akses dan pendistribusian.
Penyuntikan vaksin Covid-19 telah berjalan dengan penerima pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Saat ini, Indonesia memiliki 3 juta vaksin berbentuk vaksin jadi dan 15 juta vaksin bulk dari Sinovac Biotech Ltd—perusahaan farmasi asal Cina. Sebanyak lebih dari 700 dosis vaksin jadi telah didistribusikan ke 34 provinsi.
Baca: Saham BUMI Hari Ini Masih Menguat, Bagaimana Emiten Grup Bakrie Lainnya?