Menkominfo dan Menkes Teken Keputusan Bersama Jamin Keamanan Data Vaksinasi

Selasa, 12 Januari 2021 20:58 WIB

Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac terhadap tenaga kesehatan saat simulasi di RSUD Wangaya, Denpasar, Bali, Jumat, 8 Januari 2021. Simulasi tersebut untuk persiapan vaksinasi bagi tenaga kesehatan yang akan dilakukan pada 14 Januari 2021 mendatang. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menandatangani Surat Keputusan Bersama atau SKB tentang penyelenggaraan sistem informasi satu data vaksinasi Covid-19.

Johnny mengatakan penandatanganan keputusan bersama itu adalah tindak lanjut untuk memberi kepastian payung hukum yang mengatur sistem manajemen informasi satu data vaksinasi covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Kominfo Jamin Sistem Teknologi Informasi dan Digital Dukung Vaksinasi Covid-19

"Dengan didukung tata kelola data yang akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan, kami bersama berharap vaksinasi perdana yang akan dilakukan segera dapat berjalan lancar," ujar dia dalam siaran langsung, Selasa, 12 Januari 2021.

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menyelesaikan langkah final untuk memulai vaksinasi di Tanah Air. Beberapa syarat yang telah ada antara lain fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia dan Izin Penggunaan Darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Advertising
Advertising

Johnny berujar SKB tersebut mengatur pembagian kewenangan masing-masing pemangku kepentingan dalam menjamin pengamanan perlindungan data sistem informasi satu data vaksinasi covid-19 agar dapat berjalan baik.

Berdasarkan surat tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan menjadi pihak yang mengoperasikan, mengembangkan, dan mengelola sistem informasi sesuai dengan ketentian perundangan yang berlaku. Adapun Kemenkes akan menjadi wali data.

Selanjutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatikan memiliki kewenangan terhadap tiga hal. Pertama, mendukung integrasi aplikasi peduli lindungi dalam sistem informasi satu data Covid-19.

"Peduli Lindungi akan digunakan dalam tahapan registrasi ulang dan tahapan penerbitan sertifikasi digital vaksinasi tahap pertama dan kedua," ujar dia.

Selain itu, Kominfo juga berwenang melakukan integrasi tata kelola data sistem informasi. Kominfo akan melakukan mirroring data dengan sistem pusat data nasional yang tengah dikembangkan guna memvalidasi sasaran penerima vaksin yang dikelola beberapa Kementerian dan Lembaga.

Ketiga, Kominfo berwenang melakukan pengawasan, untuk menjamin pemanfaatan data pribadi dan sistem informasi yang aman dan andal. "Ini dilakukan Kominfo dalam penerapan prinsip perlindungan data pribadi dan keamanan informasi berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dalam kegiatan operasional satu data vaksinasi Covid-19," ujarnya.

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

9 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya