Soal Pfizer Minta Bebas Tuntutan Hukum, Bio Farma: Kami Ga Mau Dapat Cek Kosong

Selasa, 12 Januari 2021 16:31 WIB

Suasana PT Bio Farma Bandung, Jawa Barat, saat kunjungan kerja Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Rabu, 29 Juli 2020. Bio Farma bekerjasama dengan Universitas Padjajaran ditargetkan sanggup memproduksi vaksin COVID-19 pada 2021 mendatang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Proses pembelian vaksin Pfizer-BioNTech oleh PT Bio Farma (Persero) masih bertahan di tahap finalisasi. Kendala muncul karena produsen vaksin meminta perjanjian pembelian dilakukan langsung secara business-to-government (B2G) dengan pemerintah Indonesia, bukan Bio Farma.

Sebab, produsen meminta adanya klausul dalam perjanjian agar mereka terbebas atau dilepaskan dari klaim tuntutan hukum seandainya ada masalah saat program vaksinasi. Klausul ini yang belum bisa diterima Bio Farma sehingga masih dilakukan diskusi.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Dinyatakan Halal, MUI: Semoga Menenangkan

"Karena kami ga mau mendapatkan semacam cek kosong saja," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat bersama Komisi Kesehatan DPR di Jakarta pada Selasa, 12 Januari 2021.

Dalam rencana awal, Bio Farma akan membeli 50 juta dosis vaksin hasil kerja sama Pfizer (Amerika Serikat) dan BioNTech (Jerman) tersebut. Targetnya, pembelian bisa disepekati pertengahan Januari 2021 ini.

Advertising
Advertising

Tapi jika di Indonesia masih nego pembelian, maka di negara lain malah sudah berjalan. Mulai dari presiden Amerika terpilih Joe Biden hingga Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud telah disuntik dengan vaksin ini.

Di sisi lain, permintaan dari Pfizer-BioNTech ini berbeda dengan produsen vaksin lainnya seperti Sinovac Biotech Ltd dari Cina. Mereka bersedia melakukan kerja sama pembelian secara business-to-business (B2B) dengan Bio Farma pada 20 Agustus 2020 untuk ketersediaan 40 juta dosis vaksin Sinovac.

Sehingga pada 2020, sudah 3 juta vaksin Sinovac jadi yang masuk ke Indonesia. Lalu pada hari ini, datang lagi 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin yang siap diproduksi Bio Farma menjadi vaksin.

Rabu besok, 13 Januari 2021, vaksin Sinovac ini akan mulai disuntikkan ke para penerima. Salah satunya Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

23 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

48 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya