Mendag Prediksi Harga Kedelai Terus Naik hingga Akhir Mei 2021
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 11 Januari 2021 13:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memprediksi harga kedelai terus berlanjut naik. Dia memperkirakan kenaikan akan terjadi hingga akhir Mei 2021.
"Kami baru melihat bahwa karena hasil dari crop (panen) di 2021 dinyatakan baik dan Brazil akan kembali pada produksi, mungkin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin, 11 Januari 2021.
Dia berharap pada Juni 2021, harga kedelai sudah mulai membaik.
"Dan selama harga landed cost kedelai di atas Rp 18 ribu, kami akan menjadi penengah antara pengrajin dan pasar untuk memberitahukan harga tahu tempe(secara ruti tiap bulan)," ujarnya.
Adapun dia menuturkan, kenaikan harga kedelai saat ini disebabkan beberapa hal, pertama karena gangguan cuaca El Nina di latin Amerika yang menyebabkan basah di Brazil dan Argentina. Kedua, diperparah dengan mogok kerja pegawai sektor distribusi di Argentina.
<!--more-->
Penyebab kenaikan harga berikutnya, yaitu masalah permintaan. Dia menuturkan pada 2019-2020 Cina mengalami flu babi, yang membuat semua ternak babi dimusnahkan.
"Sekarang mereka mulai ternak babi dengan jumlah sekitar 470 juta yang tadinya feed-nya tidak diatur, hari ini diatur," ujarnya.
Karena makanan diatur, kata dia, ternak babi yang besar tersebut hampir melipatgandakan permintaan kedelai dari Cina kepada Amerika Serikat dalam waktu singkat.
"Jadi dari 15 juta biasanya permintaan Cina, naik jadi 28 juta(ton) permintaan, ini menyebabkan harga yang tinggi," ujar dia.
Baca: Ingatkan Potensi Krisis Pangan Akibat Pandemi, Jokowi Singgung Tahu Tempe
HENDARTYO HANGGI