Presiden Joko Widodo alias Jokowi (ketiga kanan) didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan), Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit (kedua kiri) dan Dirut PT Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo (ketiga kiri) meninjau Jalan Tol Ruas Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas di Rumbai, Pekanbaru, Riau, Jumat, 21 Februari 2020. Pembangunan tol ini ditargetkan selesai akhir April 2020.ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia tengah mengincar sejumlah investasi asing untuk masuk membiayai pembangunan jalan tol di tanah air. Beberapa investor di sejumlah negara pun disebut telah menyatakan ketertarikan.
"Ada Turki, Rusia, dan Hungaria," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 8 Januari 2021.
Khusus untuk Hungaria, kata Danang, sudah ada rencana untuk membentuk Indonesia-Hungaria Fund dalam investasi jalan tol ini. Menurut dia, hal tersebut menjadi sinyal kuat ketertarikan investor asing.
Sebelumnya, BPJT mencatat nilai investasi pada proyek tol mencapai Rp 729,54 triliun. Angka ini naik dari 2019 yang sebesar Rp 691,43 triliun.
Tapi, investasi asing tidak banyak bergerak sepanjang tahun ini alias konstan. Sepanjang 2019 dan 2020, investasi asing yang masuk ke proyek tol bertahan di angka Rp 9,9 triliun.
Beberapa hari lalu, kata Danang, sejumlah investor dari Amerika dan Cina juga menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi. Dia senang karena proyek-proyek tol di tanah air semakin menarik perhatian investor global.
Menurut Danang, ada investor yang memang datang dengan kemampuan finansial. Tapi, ada juga yang semata datang menawarkan kapasitas konstruksi mereka. "Kami tidak membatasi," ujarnya.