Vaksin Didistribusikan Meski Izin Penggunaan Belum Keluar, BPOM: Enggak Masalah

Jumat, 8 Januari 2021 17:48 WIB

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan pers terkait perkembangan uji klinik obat kombinasi baru untuk COVID-19 di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2020. Kepala BPOM menyatakan hasil uji klinik tahap tiga obat kombinasi baru untuk COVID-19 hasil kerja sama TNI AD, BIN dan Universitas Airlangga (Unair) belum valid, pihaknya meminta peneliti untuk merevisi dan memperbaiki lagi hasil penelitiannya sesuai kaidah yang sudah ditentukan BPOM. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito mengatakan vaksin Sinovac untuk Covid-19 tetap bisa didistribusikan meski izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) belum keluar.

“Enggak masalah didistribusikan selama untuk menjamin cold chain product (produk rantai dingin),” ujar Penny dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual pada Jumat, 8 Januari 2021.

Penny menyebut pengiriman vaksin membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sebab, vaksin harus didistribusikan dengan cara yang benar sebelum dikirim ke seluruh Indonesia.

Sesuai standar World Health Organization (WHO), vaksin Sinovac harus terjaga di suhu 2-8 derajat Celsius. Penny memastikan BPOM telah melakukan pendampingan dan bimbingan teknis serta pengaturan tertentu untuk produk vaksin.

Kendati telah dikirimkan ke daerah, Penny memastikan vaksin belum boleh disuntikkan. Sebab proses vaksinasi masih menunggu penerbitan izin penggunaan darurat atau EUA.

PT Bio Farma (Persero) mulai mendistribusikan vaksin Sinovac produksi perusahaan farmasi asal Cina ke ke 34 provinsi pada 3-5 Januari 2021. Pada 3-4 Januari, sebanyak 714.240 dosis vaksin Sinovac vial atau jadi didistribusikan ke 32 provinsi. Pengiriman vaksin masih berlanjut ke dua provinsi pada Selasa, 5 Januari 2020. Karenanya, secara merata, 34 provinsi akan menerima distribusi vaksin pada pengiriman tahap pertama.
<!--more-->
Adapun vaksin Covid-19 yang disalurkan ke daerah pada 3 Januari mencakup 14 provinsi. Jumlahnya tercatat sebesar 401.240 dosis vial. Sebanyak 14 provinsi yang sudah menerima vaksin adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Banten, Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung, Riau, Sumetara Selatan, Jambi, Kalimantan Utara, Papua, Maluku Utara, dan Maluku.

Sementara itu pada 4 Januari, sebanyak 313 ribu vaksin vial dikirim ke 18 provinsi. Provinsi-provinsi yang menerimanya ialah DKI Jakarta, Yogyakarta, NTB, Gorontalo, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat.

Selain itu Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Bangka-Belitung, Aceh, Kepulauan Riau, Papua Barat, Sulawesi Tenggara. Sementara itu pada 5 Januari, 49.360 vaksin dikirim ke Jawa Barat dan Sulawesi Barat.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: BPOM Yakin Izin Penggunaan Darurat Vaksin Keluar Sebelum Jokowi Divaksinasi

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

9 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

10 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

13 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

16 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

29 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

40 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya