Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 4,4 Persen, Pemulihan Rapuh

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 6 Januari 2021 11:53 WIB

Bank Dunia. worldbank.org

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia mengeluarkan laporan terbaru berjudul Global Economic Prospects terkait pertumbuhan ekonomi di dunia termasuk Indonesia pada 2021. Produk domestik bruto Tanah Air diprediksi tetap seperti proyeksi sebelumnya.

Laporan terakhir Bank Dunia akhir tahun lalu, ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,4 persen pada 2021 dengan estimasi minus 2,2 persen pada 2020. Adapun laporan terbaru Bank Dunia mencatat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tidak akan berubah.

“Aktivitas ekonomi di wilayah tersebut [Asia Timur dan Pasifik] diperkirakan akan tetap di bawah tren pra-pandemi pada akhir 2021, yang mencerminkan kerusakan yang bertahan lama dari guncangan Covid-19. Investasi dan produktivitas diperkirakan akan tetap tertekan dan ketidakpastian kemungkinan akan tetap tinggi,” tulis dalam laporan tersebut.

Bank Dunia memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia rapuh. Perwujudan sejumlah risiko penurunan dapat menggagalkan pemulihan yang diproyeksikan.

Skenario penurunan akan memburuk apabila peluncuran vaksin tertunda dan pemulihan global lebih lemah. Faktor-faktor tersebut dapat menahan pertumbuhan regional menjadi 5,4 persen dari 7,4 persen pada 2021.

Berbagai negara Asia Timur dan Pasifik memiliki risiko terhadap prospek cenderung turun. Faktornya yaitu, pandemi bisa berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, kerusakan jangka panjang dari resesi tahun lalu bisa lebih dalam dari yang diantisipasi, tekanan neraca bisa meningkat, atau kontraksi dalam perdagangan global bisa lebih tajam atau lebih lama dari yang dibayangkan.
<!--more-->
Lebih banyak negara di kawasan tersebut dapat mengalami kesulitan dengan pengadaan dan distribusi vaksin daripada yang diantisipasi saat ini. Meski memasuki pandemi dengan kerangka kebijakan moneter dan fiskal yang relatif kuat, sebagian besar negara diperkirakan menghadapi penurunan substansial dalam posisi fiskal dan peningkatan utang.

“Tingkat utang yang tinggi dapat membebani aktivitas jika tekanan yang merusak mendorong otoritas untuk memperketat kebijakan sebelum waktunya. Sisi baiknya, penyebaran cepat vaksin yang efektif dapat memicu peningkatan yang lebih kuat dari perkiraan di negara-negara ekonomi utama dan permintaan global,” papar laporan Bank Dunia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kondisi perekonomian pada 2021 masih akan menghadapi tantangan berat setelah hampir semua negara di dunia mengalami kontraksi pertumbuhan karena pandemi.

Menurut dia, pemulihan ekonomi pada 2021 tetap dibayangi oleh ancaman stabilitas kesehatan akibat penyebaran Covid-19 meski vaksin telah ditemukan.

“Kondisi akan dihantui oleh Covid-19, apakah vaksin bisa efektif mengembalikan kegiatan fisik yang menghasilkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia,” tutur Sri Mulyani dalam Outlook Perekonomian Indonesia pada Selasa, 22 Desember 2020.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

17 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya