1,8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Diperkirakan Tiba Hari Ini di Bandara Soetta
Reporter
Yohanes Paskalis
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 31 Desember 2020 04:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac diperkirakan tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada hari ini dengan menumpang pesawat PT Garuda Indonesia Tbk. Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra menyebutkan perusahaannya akan mengawal kargo itu hingga sampai ke Jakarta. “Seperti yang kemarin (pengiriman tahap pertama), kami sangat siap,” ucapnya kepada Tempo, Rabu 30 Desember 2020.
Dalam surat permohonan bernomor GARUDA/JKTDN/20156/2020, manajemen Garuda Indonesia meminta dukungan kelancaran pengangkutan kepada Duta Besar Indonesia untuk Cina dan Mongolia Djauhari Oratmangun.
Bantuan yang dimaksud adalah fleksibilitas slot, perizinan, serta kemudahan lainnya. Surat bertarikh 26 Desember 2020 itu diteken oleh Direktur Niaga dan Kargo Garuda Mohammad Rizal Pahlevi.
Merujuk pada surat tersebut, vaksin dikirim dengan pesawat carter Garuda yang jadwal keberangkatannya masih tentatif, yakni 30-31 Desember 2020 atau 1 Januari 2021.
Sumber Tempo yang mengetahui informasi pengiriman menyebutkan penerbangan transit Beijing-Jakarta akan dilakoni dengan pesawat Boeing 777-300ER bernomor penerbangan GA 890-D dan GA 891-D. Djauhari belum membalas pesan pendek dari Tempo. Adapun Irfan meminta Tempo bertanya ke Kementerian Kesehatan.
Jadwal kedatangan vaksin Sinovac pada hari ini diungkapkan pula oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kemarin. Menurut dia, kiriman kedua ini melengkapi 1,2 juta vaksin Sinovac yang sudah diterbangkan ke Indonesia pada 7 Desember lalu.
<!--more-->
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap tahap pertama penyaluran bisa segera direalisasikan. "Penyediaan dan persetujuan vaksin bisa diselesaikan satu atau dua pekan lagi," katanya dalam konferensi pers virtual, kemarin.
Bila berjalan sesuai dengan rencana, pemerintah bisa menggenjot program vaksinasi tahap kedua, yaitu pendistribusian vaksin ke seluruh pelosok Tanah Air. Adapun tahap berikutnya adalah vaksinasi massal. Kemarin, PT Bio Farma (Persero) meneken perjanjian pembelian vaksin dengan AstraZeneca dari Inggris dan Novavax dari Amerika Serikat.
Pemerintah mengamankan jatah 50 juta dosis dari masing-masing produsen. "Ini memberikan variasi yang cukup untuk rakyat Indonesia,” kata Budi
Di samping pengadaan lewat jalur bilateral, pemerintah Indonesia pun memburu vaksin lewat skema multilateral, seperti melalui Gavi—koalisi negara-negara yang berkomitmen menyediakan vaksin Covid-19. Koalisi yang berada di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini merupakan fasilitator dari pilar akses vaksin Covid-19 buatan Covax.
Seluruh upaya pengadaan diperkirakan bisa mendatangkan 400 juta dosis vaksin. Jumlah ini masih akan ditambah, mengingat Indonesia memerlukan 468,8 juta dosis bagi 181,5 juta penduduk.
Baca: Pekan Ini, 1,8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Tiba di Indonesia
DEWI NURITA | FAJAR PEBRIANTO | YOHANES PASKALIS