Bank Syariah Indonesia Klaim Sudah Dapat Dukungan dari Muhammadiyah

Kamis, 24 Desember 2020 15:41 WIB

Ilustrasi bank syariah BUMN. wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Independenden PT Bank Syariah Indonesia Tbk. M Arief Rosyid Hasan mengklaim telah mendapat dukungan dari PP Muhammadiyah. Hal ini tergambar dari proses komunikasi interaktif yang dilakukan dengan semua pemangku Muhammadiyah.

Dukungan resmi dari ormas tersebut, kata Arief, juga menyetujui proses merger tiga bank BUMN tertuang dalam surat pernyataan pers Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Surat bernomor 31/PER/I.0/A/2020 itu berisi tentang Bank Syariah Indonesia untuk Keadilan dan Kemakmuran Seluruh Rakyat.

Dengan pernyataan pers itu, Arief menilai semakin terang komitmen untuk mewujudkan peri kehidupan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Karena itu, kami meyakini bahwa Muhammadiyah dan Bank Syariah Indonesia adalah aset yang akan saling menguatkan dalam menopang kebijakan ekonomi berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Arief, Rabu, 23 Desember 2020.

Kalaupun ada perbedaan pendapat beberapa minggu terakhir, menurut Arief, sangat wajar. Terlebih Bank Syariah Indonesia nantinya akan memiliki aset lebih dari Rp 200 triliun dan dibutuhkan perencanaan serta keberpihakan yang matang sebelum operasionalnya.

Advertising
Advertising

"Semakin tinggi pohon, tentu semakin kencang juga anginnya. Jika dimaknai dalam konteks perbankan syariah, semakin banyak asetnya, semakin besar pula harapan umat dan bangs," kata Arief.

<!--more-->

Lebih jauh, Arief memastikan, Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menampung aspirasi dari para mitra dan pemangku kepentingan, yang pada akhirnya bermuara pada agenda kemaslahatan.

Namun ketika dihubungi terpisah, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas masih enggan berkomentar banyak terkait negosiasi yang telah berlanjut. "Belum tahu," ucapnya.

Dia tetap menggarisbawahi keberpihakan yang lebih tinggi untuk pengembangan UMKM dari perbankan syariah tetap diperlukan. Jika dunia perbankan khususnya bank syariah tidak dapat berkomitmen bagi terciptanya keadilan terutama keadilan dalam bidang ekonomi, maka pengembangan ekonomi pun dinilai telah melenceng dari Pancasila dan UUD 1945.

"Muhammadiyah konsisten dengan amanat konstitusi, tugas negara melindungi dan menyejahterakan rakyat," ucap Anwar Abbas.

Rakyat dalam hal ini, menurut dia, tentu secara keseluruhan khususnya tengah dan bawah. "Untuk itu buatlah kebijakan yang bisa mendorong yang di bawah untuk naik ke atas, sehingga struktur masyarakat yang seperti piramid berubah menjadi seperti belah ketupat. Jadi, yang besar itu bukan kelas bawah tapi kelas menengah," ucapnya.

BISNIS

Baca: Begini PBNU Minta Bank Syariah Indonesia Tak Kalah dengan Bank Konvensional

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

4 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

4 hari lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

9 hari lalu

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

Kode bank BSI untuk transfer terdiri dari tiga digit angka. Berikut ini cara trasnfer ke bank BSI via ATM, internet banking, dan m-banking bank lain.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya