Trending Bisnis: Telkom Indonesia hingga Kritik Faisal Basri untuk Jokowi
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Sabtu, 5 Desember 2020 07:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita trending ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat, 4 Desember 2020, dimulai dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan pergantian nama menjadi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengkritik cara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi virus Corona.
Adapula berita tentang sejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi terkonfirmasi positif Covid-19 selama masa pandemi corona serta berita soal ekonom senior UI Faisal Basri meminta Presiden Jokowi berfokus menangani Covid-19.
1. PT Telekomunikasi Indonesia Ganti Nama Menjadi PT Telkom Indonesia
Emiten telekomunikasi pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk. mengumumkan pergantian nama menjadi PT Telkom Indonesia (persero) Tbk.
Mengutip pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menyampaikan perubahan nama yang telah memperoleh persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Persetujuan itu tertera dalam Surat Keputusan No.AHU-0032595.AH.01.02. Tahun 2019 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tanggal 24 Juni 2019.
Adapun, otoritas menerima penyampaian perubahan nama itu pada 2 Desember 2020 sehingga terhitung sejak 4 Desember 2020 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nama baru yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
“Perdagangan efek PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk di Bursa Efek Indonesia tetap menggunakan kode TLKM,” tulis Bursa Efek Indonesia seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat 4 Desember 2020.
Untuk diketahui, Telkom punya sejarah yang panjang. Kiprahnya dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Telkom menjadi bagian dari badan usaha Post-en Telegraaflentdengan Staats blaad No.52 tahun 1884.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Selama Pandemi, 4 Menteri Jokowi Terkonfirmasi Positif Covid-19
Sejumlah menteri di kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkonfirmasi positif Covid-19 selama masa pandemi corona. Empat di antaranya mengeluarkan pernyataan resmi.
Di luar empat nama, ada juga beberapa menteri yang pernah diisukan tertular virus, namun tidak memberikan konfirmasi. Pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, mengatakan pejabat yang tertular virus corona seharusnya transparan karena mereka kerap berada dalam kegiatan yang menimbulkan kerumunan dan sering melewat ke banyak tempat.
“Membuka informasi terkait status Covid-19 adalah kewajiban moral,” katanya, 1 Desember lalu.
Berikut ini empat menteri yang secara resmi mengkonfirmasi terinfeksi virus corona.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Budi Karya Sumadi positif corona pada 15 Maret 2020. Ia dinyatakan negatif setelah dua kali menjalani tes reverse transpranse Polymerase Chain Reaction atau PCR Covid-19.
Budi Karya sempat tak sadarkan diri selama 14 hari di RSPAD Gatot Subroto yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19. Selama itu, dokter yang merawat harus memasang alat-alat bantu medis, seperti alat bantu pernapasan.
Setelah 17 hari lamanya dirawat di rumah sakit, Budi Karya lalu menjalani perawatan mandiri di rumah dinasnya di Widya Chandra, Jakarta. Perawatan dilalui selama 27 hari. Berbarengan dengan Budi Karya, ada enam pejabat di lingkungan Kementeriannya yang tertular virus corona.
Menteri KKP non-aktif Edhy Prabowo
Edhy Prabowo positif Covid-19 sejak awal September 2020. Bahkan, ia sempat dirawat di ruang intensive care unit atau ICU RSPAD Gatot Subroto. "Memang sempat dimasukkan ke ICU dengan tujuan untuk perawatan lebih baik dan dalam keadaan sadar," ujar juru bicara Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Sebelum dirawat di RSPAD, Edhy dirawat di RS Polri. Pada pertengahan September, Edhy dinyatakan negatif virus corona berdasarkan hasil tes usap atau swab dengan metode PCR.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Kasus Covid Terus Naik, Ini Saran Faisal Basri Agar Pandemi Cepat Selesai
Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi berfokus menangani Covid-19. Faisal mengatakan Jokowi harus membentuk tim purna-waktu agar pandemi cepat selesai.
“Ini bukan kerja sambilan. Bentuk tim purnawaktu yang profesional dan ahlinya,” tutur Faisal dalam akun Twitter resminya, Kamis, 3 Desember 2020.
Menurut Faisal, Jokowi tak dapat berharap sepenuhnya pada para menteri untuk menangani pagebluk. Sebab, pembantu presiden memiliki tugas yang banyak di luar penangan Covid-19.
“Pak Presiden, tolong segera selamatkan Indonesia,” ucap Faisal.
Faisal Basri juga mengkritik cara pemerintah dalam menangani pandemi virus corona. Ia menilai para menteri yang bertanggung jawab terhadap persoalan Covid-19 sibuk mengurusi investasi.
“Pak Presiden, para menteri yang bertanggung jawab dalam penanganan Covid-19 lebih sibuk urusi investasi. Mereka sering ke luar negeri berhari-hari,” tutur Faisal.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Faisal Basri Kritik Jokowi Tangani Covid-19: Menteri Lebih Sibuk Urusi Investasi
Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengkritik cara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi virus Corona. Ia menilai para menteri yang bertanggung jawab terhadap persoalan Covid-19 sibuk mengurusi investasi.
“Pak Presiden, para menteri yang bertanggung jawab dalam penanganan Covid-19 lebih sibuk urusi investasi. Mereka sering ke luar negeri berhari-hari,” tutur Faisal dalam cuitannya melalui akun Twitter resmi, @FaisalBasri, Kamis, 3 Desember 2020.
Faisal menyarankan Jokowi membentuk tim purna-waktu agar pandemi cepat selesai. Menurut dia, Jokowi tak dapat berharap sepenuhnya pada para menteri untuk menangani pagebluk. Sebab, pembantu presiden memiliki tugas yang banyak di luar penangan virus.
“Ini bukan kerja sambilan. Bentuk tim purnawaktu yang profesional dan ahlinya,” tutur Faisal dalam cuitan lanjutannya. “Pak Presiden, tolong segera selamatkan Indonesia,” ucap Faisal, mengimbuhkan.
Angka positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak. Data per Kamis, 3 Desember menunjukkan rekor baru dengan pertambahan kasus 8.369 orang. Dengan demikian, angka positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 557.877 orang.
Selama pandemi, empat menteri Jokowi telah terkonfirmasi positif corona. Mereka adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri Kelautan dan Perikanan yang telah mengundurkan diri, Edhy Prabowo; serta Menteri Agama Fachrul Razi.
Terakhir, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengkonfirmasi kabar serupa. Pada 3 Desember 2020, ia menyatakan positif Covid-19.
Baca berita selengkapnya di sini.