Wamen Sebut Bakal Ada 3 Aksi Korporasi Besar BUMN Tahun Depan, Apa Saja?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 3 Desember 2020 07:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wiroatmodjo menyatakan bakal ada 3 aksi korporasi besar yang dilakukan perusahaan pelat merah pada tahun depan. Aksi korporasi perusahaan-perusahaan pelat merah ini diharapkan dapat memberi nuansa lebih positif pada pergerakan indeks saham tahun depan.
"Untuk tahun depan ada 2 sampai 3 aksi korporasi besar," kata Kartika dalam webinar BUMN yang digelar Rabu, 2 Desember 2020.
Lebih jauh, pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, tiga aksi korporasi besar tersebut yaitu konsolidasi ultra mikro di bawah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, merger bank syariah BUMN, dan aksi korporasi oleh Mitratel.
Saat ini, kata Tiko, investor sudah banyak mengapresiasi saham-saham bank pelat merah. Bahkan, beberapa di antaranya mulai menyentuh harga sebelum masa pandemi.
"Jadi, walaupun dalam satu tahun ini kami terus berjibaku dengan tantangan ekonomi. Kami tetap menjalankan konsolidasi antara perusahaan milik pemerintah," kata Tiko.
<!--more-->
Sebelumnya diketahui BRI telah berencana akan melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat. Aksi korporasi ini dikabarkan akan melibatkan Pegadaian dan PNM untuk bersinergi dengan BRI.
Menteri BUMN Erick Thohir juga sempat menyinggung bahwa akan ada sinergi perbankan dan perusahaan pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain itu, bank-bank syariah milik bank BUMN juga direncanakan akan merampungkan aksi merger pada awal tahun depan. Merger bank syariah BUMN tersebut tepatnya ditargetkan selesai pada Februari 2021.
Sementara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. belum lama ini melaporkan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat antara PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel.
Mitratel dan Telkomsel telah meneken conditional sale and purchase agreement (CSPA) pada 14 Oktober. Dalam perjanjian jual beli bersyarat ini, Mitratel akan membeli 6.050 menara telekomunikasi milik Telkomsel senilai Rp 10,3 triliun.
BISNIS
Baca: Erick Thohir Singgung Rencana Sinergi PNM, Pegadaian, dan BRI