BPS Catat Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Turun 88,25 Persen

Selasa, 1 Desember 2020 12:36 WIB

Kemenparekraf terus berpromosi ke mancanegara, meskipun kedatangan wisatawan mancanegara masih minim. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia bulan Oktober 2020 mengalami penurunan drastis sebesar 88,25 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan Oktober 2019. Total kunjungan Wisman ke Indonesia pada Oktober lalu mencapai 158,19 ribu.

"Dengan Covid-19 beberapa negara ada pelonggaran dan ada beberapa yang melakukan pengetatan. Ini yang membuat wisatawan mancanegara masih berpikir-pikir untuk masalah kesehatan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi video, Selasa, 1 Desember 2020. Namun, kata dia, jika dibandingkan dengan September 2020 kondisi ini justru meningkat sebesar 4,57 persen.

Secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,72 juta kunjungan. Jumlah itu turun sebesar 72,35 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama 2019 berjumlah 13,45 juta kunjungan.

Jumlah ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 12,76 ribu kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 45,69 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 99,74 ribu kunjungan.

Dilihat berdasarkan pintu masuk udara, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Oktober 2020 mengalami penurunan sebesar 98,51 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan kunjungan wisman tersebut terjadi di
seluruh pintu masuk udara.

Advertising
Advertising

Persentase penurunan terendah tercatat di Bandara Sam Ratulangi,
Sulawesi Utara sebesar 81,43 persen. Selanjutnya diikuti oleh Bandara Soekarno-Hatta, Banten dan Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh masing-masing sebesar sebesar 94,46 persen dan 99,69 persen.

Sementara itu, Bandara Adi Sucipto/YIA, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bandara Minangkabau, Sumatera Barat, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau, Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah, dan Bandara Hasanuddin, Sulawesi Selatan mengalami penurunan sebesar 100,00
persen.

Jika dibandingkan dengan kunjungan pada September 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang melalui pintu masuk udara pada Oktober 2020 mengalami kenaikan sebesar 27,96 persen. Persentase kenaikan tertinggi terjadi di Bandara Juanda, Jawa Timur sebesar 160,00
persen. Lalu diikuti oleh Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh sebesar 60,00 persen dan Bandara Soekarno-Hatta, Banten sebesar 40,49 persen.

Di sisi lain, Bandara Minangkabau, Sumatera Barat, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau, dan Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah mengalami
penurunan 100,00 persen.

<!--more-->

Jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut pada Oktober 2020 mengalami penurunan tajam sebesar 86,25 persen dibandingkan Oktober 2019, yaitu dari 332,32 ribu kunjungan menjadi 45,69 ribu kunjungan. Penurunan yang signifikan ini merata terjadi di
seluruh pintu masuk laut.

Persentase penurunan terkecil tercatat di Pelabuhan Tanjung Benoa,
Bali sebesar 97,60 persen, diikuti oleh Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau sebesar 98,85 persen.

Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau menjadi pelabuhan dengan penurunan tertinggi, yaitu sebesar 99,85 persen. Di samping itu, dibandingkan dengan kunjungan pada September 2020, jumlah kunjungan
wisman yang datang melalui pintu masuk laut juga mengalami penurunan sebesar 3,65 persen.

Berkebalikan dengan sebelumnya, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau menjadi Pelabuhan dengan kenaikan tertinggi sebesar 160,00 persen. Sementara itu, Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali mengalami penurunan tajam sebesar 36,00 persen.

Dari sisi pintu masuk darat, jumlah kunjungan wisman pada Oktober 2020 mengalami penurunan sebesar 37,00 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Sama seperti pintu masuk laut, penurunan di pintu masuk darat terjadi di seluruh pintu masuk.

Persentase penurunan paling kecil terjadi di Entikong, Kalimantan Barat sebesar 98,65 persen, diikuti oleh pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur sebesar 99,69 persen. Sementara itu, jumlah kunjungan di pintu masuk Jayapura, Papua dan Nanga Badau, Kalimantan Barat mengalami penurunan sebesar 100,00 persen.

Jika dibandingkan dengan September 2020, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk darat menunjukkan sedikit peningkatan sebesar 6,24 persen. Peningkatan terjadi di pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur, sedangkan penurunan terjadi di pintu masuk
Entikong, Kalimantan Barat.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

22 jam lalu

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

5 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

6 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

9 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya