Pimpin Rapat Pariwisata, Luhut Singgung Dosa Paling Besar bagi Pemimpin
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 27 November 2020 11:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi terkait percepatan pengembangan lima destinasi super-prioritas yang dihadiri sejumlah menteri dan gubernur. Dalam rapat itu, Luhut mengatakan pariwisata Indonesia kurang menjual.
Bukan hanya dari sisi infrastruktur, menurut Luhut, sektor pariwisata perlu ditunjang dengan suasana sosial dan politik yang damai. Dia pun meminta para pemimpin membangun ketenangan di daerahnya masing-masing untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan.
“Jangan kita menjual ide-ide kekerasan yang membuat negara ini ditakuti orang. Saya serius dan sebagai senior di ruangan ini, saya sampaikan hal tersebut,” kata Luhut dalam rapat yang ditayangkan melalui YouTube Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat, 27 November 2020.
Luhut mewanti-wanti para pemimpin daerah dan menteri yang hadir dalam rapat tidak mengutamakan kepentingan dan ambisi politik dalam menjalankan program negara. Sebab, sikap itu justru akan menimbulkan keributan.
“Itu dosa paling besar dari sekarang pemimpin yang mengetahuinya,” ucap Luhut.
<!--more-->
Berdasarkan kajian World Economic Forum, Indonesia kalah dengan sejumlah negara di Asia Tenggara untuk hampir semua kategori wisata. Dalam kategori wisata alam dan petualangan, misalnya, Thailand menduduki peringkat pertama.
Luhut menyayangkan kondisi ini lantaran menurut dia, panorama yang dimiliki Indonesia tidak kalah dengan kompetitornya. “Dari segi alam petualangan, Thailand tidak mungkin lebih indah dari kita. Kita lihat Labuan Bajo, Mandalika, Toba, banyak tempat-tempat indah, tapi kurang menjual,” ujar Luhut.
Tak hanya dari sisi alam, Indonesia kalah dengan Negara Gajah Putih untuk kategori budaya, MICE, belanja, dan kesehatan. Di sisi kuliner, Indonesia berada di bawah Filipina. Sedangkan untuk kategori hiburan, Singapura masih memimpin di peringkat pertama.
Luhut menilai dengan potensi yang ada, Indonesia semestinya bisa mengalahkan negara-negara tersebut. Untuk kekayaan kuliner, misalnya, keberagaman jenis dan cita rasa makanan di Tanah Air seharusnya mampu berkompetisi dengan Filipina.
“Saya juga pernah jadi dubes lama di Singapura, dan saya tidak yakin dari sisi hiburan kita kalah,” ucpanya.
Baca: Luhut Panggil 2 Pejabat KKP Usai Edhy Prabowo Jadi Tersangka
FRANCISCA CHRISTY ROSANA