Bank Indonesia: Neraca Pembayaran RI Surplus USD 2,1 M
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 20 November 2020 13:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan Neraca Pembayaran Indonesia mencatat surplus sebesar US$ 2,1 miliar pada triwulan III 2020, melanjutkan capaian surplus sebesar US$ 9,2 miliar pada triwulan sebelumnya.
"Neraca Pembayaran Indonesia(NPI) pada triwulan III 2020 kembali mencatat surplus, menopang ketahanan eksternal Indonesia," kata Onny dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 November 2020.
Surplus NPI yang berlanjut tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial. Sejalan dengan perkembangan surplus NPI tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2020 meningkat menjadi sebesar US$ 135,2 miliar.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.
Sedangkan transaksi modal dan finansial kembali mencatat surplus sebesar US$ 1,0 miliar (0,4 persen terhadap PDB), setelah mengalami surplus sebesar US$ 10,6 miliar (4,3 persen terhadap PDB) pada triwulan sebelumnya.
<!--more-->
"Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2020 mencatat surplus, di tengah penyesuaian aliran modal karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," ujarnya.
Surplus tersebut ditopang oleh aliran masuk investasi langsung dan neto investasi lainnya, di tengah penyesuaian investasi portofolio seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Aliran masuk investasi langsung tetap terjaga sejalan dengan ekonomi domestik yang membaik.
Transaksi investasi lainnya mengalami surplus didorong oleh penarikan pinjaman pemerintah dalam rangka mendukung pembiayaan penanganan COVID-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta penarikan simpanan sektor swasta di luar negeri, sejalan dengan kebutuhan pembayaran pinjaman luar negeri.
Sementara itu, investasi portofolio mencatat net outflows sebesar US$ 1,9 miliar, setelah mencatat net inflows sebesar US$ 9,8 miliar pada triwulan sebelumnya.
Baca: Bank Indonesia: Milenial akan Jadi Motor Penggerak New UMKM di Masa Kini
HENDARTYO HANGGI