Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

Minggu, 15 November 2020 13:50 WIB

Radio kayu dari limbah pallet kayu atau bantalan pengiriman barang ekspor impor buatan Aldila (29) di bengkel rumahnya di kawasan Kepuh 9, kelurahan Bandungrejosari, Kec. Sukun, Malang, Jawa Timur 13 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap industri kayu ringan.

"Melalui kayu ringan, Indonesia dapat mengubah citra sebagai penghasil produk kayu tropis menjadi sumber produk kayu yang inovatif dan berkelanjutan,” terang Dirjen PEN Kasan dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu, 15 November 2020.

Baca Juga: Sri Mulyani Pangkas Pungutan Ekspor Veneer Kayu Jadi 5 Persen

Menurut Kasan, pemerintah juga terus berupaya agar Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) Indonesia dapat lebih diterima di pasar Eropa. Sehingga, produk kayu Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dibanding produk negara lain.

SVLK sendiri merupakan salah satu komitmen Indonesia dalam mendukung perdagangan yang berkelanjutan. Perhatian dunia terhadap isu lingkungan mendorong dunia usaha untuk berubah dalam menjalankan bisnisnya.

Advertising
Advertising

Perkembangan gagasan atas perdagangan berkelanjutan dipandang sebagai peran penting dalam mencapai agenda 2030 untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Namun, tekanan ekonomi dan perdagangan global yang diakibatkan pandemi dapat meningkatkan risiko praktik perdagangan yang tidak berkelanjutan. Sehingga, dalam upaya untuk pulih secara ekonomi dari pandemi, terdapat potensi negara-negara mengurangi fokus pada komitmen mereka terhadap produksi kayu yang legal dan berkelanjutan.

Menurut Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan, kayu ringan dapat menjadi solusi dalam mendukung produksi hasil kayu yang berkelanjutan di Indonesia.

“Sebagai negara di mana kayu seperti sengon dan jabon berlimpah, Indonesia merupakan salah satu lumbung kayu ringan terbesar di dunia. Kedua jenis kayu tersebut mulai banyak digunakan sebagai furnitur bahkan bahan
konstruksi,” kata Marolop.

General Manager Asia Tenggara Haring Timber Technology Laurent Corpataux menyampaikan, sektor konstruksi menghasilkan cukup banyak emisi karbon, yaitu sebanyak hampir 40 persen. Untuk itu, diperlukan transformasi pada sektor pembangunan dan konstruksi.

“Konstruksi dari kayu telah menjadi tren sekaligus menjadi solusi penyerapan emisi karbon tersebut.

Melihat hal ini, kayu ringan seperti jenis kayu sengon asal Indonesia memiliki peluang yang sangat baik untuk digunakan pada sektor konstruksi dari kayu,” jelas Laurent.

Melalui jenis kayu ringan seperti sengon dan jabon, masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi. Namun, agar kayu yang dihasilkan memenuhi standar serta mencukupi kebutuhan bahan baku, masyarakat perlu diberikan pendampingan, mulai dari tahap pembibitan hingga tahap panen.

Semangat para pelaku industri kayu ringan untuk terus mempromosikan kayu ringan Indonesia juga dilakukan dengan berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia–Virtual Event (TEI-VE) tahun ini. Paviliun Indonesia ILWA di Hall 7 dapat dikunjungi dengan mendaftar terlebih dahulu pada laman www.tradexpoindonesia.com.

“Kami berharap berbagai upaya dilakukan dapat menstimulasi gairah industri kayu ringan dalam negeri untuk merebut peluang pasar di seluruh dunia, termasuk Eropa, dan akan berkembang lebih baik lagi setelah pandemi Covid-19 ini berakhir,” ujar Marolop.

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

5 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

6 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

6 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

6 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

17 hari lalu

Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

Dirut PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap progres proyek smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik.

Baca Selengkapnya