Bantuan Dinilai Tumpang Tindih, DPR Desak Pemerintah Bentuk Pusat Data UMKM

Sabtu, 14 November 2020 11:58 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan patung peraga anatomi tubuh di Cinangka, Depok, Senin, 27 Juli 2020. Setiap pelaku UMKM mendapatkan bantuan senilai Rp 2,4 juta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah segera membentuk pusat data bagi usaha mikro, kecil, menengah atau UMKM. Anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Golkar, Rudy Mukhtarudin, mengatakan pemerintah menghadapi kesulitan penyaluran bantuan karena data terkait UMKM masih tersebar di berbagai kementerian dan lembaga.

“Banyak bantuan UMKM overlap, orangnya itu-itu juga tapi sumber datanya macam-macam. Kita sulit bikin database yang akurat dan mudah dicari," ujar Rudy dalam keterangan yang diterima pada Sabtu, 14 November 2020.

Rudy menjelaskan kondisi pendataan UMKM yang parsial diperparah dengan buruknya kualitas pencatatan pelaku usaha mikro dan kecil. Situasi tersebut membuat banyak pelaku usaha yang semestinya tidak terdaftar di UMKM menjadi tercatat dalam kelompok.

Untuk mengatasi sengkarut persoalan data, Rudy meminta agar pemerintah segera mereformasi pendataan pelaku UMKM. Perbaikan bisa dilakukan dengan melibatkan seluruh instansi dan lembaga yang selama ini terlibat dalam pemberdayaan UMKM.

“Jika diperlukan data cepat, kita bisa dapatkan dan tepat sasarannya. Pembinaan jadi lebih gampang kita untuk menyisirnya,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, menjelaskan pembuatan pusat data UMKM terpadu penting dilakukan supaya kegiatan pembiayaan, pendampingan, dan pemberdayaan pelaku usaha mikro terintegrasi. Menurut dia, pusat data terpadu bisa meminimalisasi potensi tumpang tindih program pemberdayaan atau penyaluran bantuan UMKM.

<!--more-->

Ia pun menilai pendataan dan pemberdayaan UMKM selama ini sangat berbeda, tidak terukur, dan terkonsolidasi. “Masing-masing pihak jalan sendiri-sendiri, baik itu pemerintah maupun BUMN, perbankan dan lembaga keuangan lainnya,” ujar Deddy.

Pemerintah mengalokasikan stimulus untuk UMKM sebesar Rp 123,46 triliun dalam dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Anggaran itu dikucurkan untuk subsidi bunga atau imbal hasil pembiayaan sebesar Rp 35,28 triliun, penempatan dana untuk restrukturisasi Rp 78,78 triliun, belanja imbal jasa penjaminan (IJP) Rp 5 triliun, penjaminan kredit modal kerja Rp 1 triliun, keringanan pajak penghasilan UMKM Rp 2,4 triliun, dan pembiayaan investasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi UMKM sebesar Rp 1 triliun.

Pemerintah juga menyalurkan bantuan presiden produktif untuk 12 juta-15 juta UMKM. Masing-masing pelaku usaha mikro akan memperoleh bantuan tunai Rp 2,4 juta atau Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menyebut penyaluran bantuan sosial untuk UMKM tidak mudah dilakukan. Ia pun menekankan perlunya integrasi data UMKM agar bisa mempermudah penyaluran bantuan serta pemberdayaan pada masa mendatang.

“Perlunya untuk integrasikan dan memungkinkan untuk eksekusi efektif, efisien, dan tepat sasaran, serta bisa minimalkan exclusion dan inclusion error,” ujar Sri Mulyani.

Baca: Jokowi Minta Banpres Produktif UMKM Tidak Dipakai untuk Konsumtif

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

16 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

17 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

18 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

3 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

3 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya