Simulasi Protokol Kesehatan di Destinasi Wisata, Luhut: Indonesia Berubah
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 12 November 2020 12:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menggelar simulasi protokol kesehatan, keselamatan dan keamanan di destinasi pariwisata super prioritas, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan uji coba sebuah sistem terpadu itu, menjadi cikal bakal standar operasional (SOP) kesehatan, keselamatan, dan keamanan di destinasi wisata Indonesia.
"Itu untuk menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia ini berubah," kata Luhut dalam siaran virtual simulasi protokol kesehatan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 12 November 2020.
Dia mengatakan kegiatan itu mengkoordinasikan 23 kementerian dan lembaga. Koordinasi itu, kata Luhut, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi supaya terintegrasi dalam pembangunan dan perbaikan.
Menurutnya, tidak boleh ada kementerian atau lembaga yang jalan sendiri-sendiri dalam menegakkan protokol kesehatan di sektor pariwisata. Meski sulit, dia yakin dapat berjalan baik.
"Saya kira kita harus belajar di negeri ini semua untuk bekerja dalam teamwork, karena itu kunci agar kita bisa selesai. Tanpa teamwork yang bagus, itulah sebabnya kita maju mundur maju mundur," kata dia.
Luhut mengatakan simulasi itu nantinya juga akan dilakukan di Mandalika untuk persiapan MotorGP. Simulasi itu, kata dia, juga perlu dilakukan di tempat destinasi lainnya yang rawan bencana dan menyesuaikan dengan karakteristik dari kebutuhan masing-masing daerah.
<!--more-->
Pada acara yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kratif Wishnutama Kusubandio mengatakan, Covid-19 membuat sektor pariwisata tidak lagi sama sehingga keindahan alam, budaya, seni, dan infrastruktur konektivitas tidak lagi cukup.
"Ke depan pariwisata harus bisa menjadikan wisatawan mendapatkan kesehatan, keamanan, dan keselamatan," kata Wishnutama.
Simulasi hari ini mengangkat protokol penanganan Covid-19, penanganan bencana alam, penanganan serangan jantung, serta penanganan kecelakaan kapal terbakar dan tenggelam.
Dia menilai protokol itu menjadi hal penting dalam mempercepat pemulihan pariwisata dan mewujudkan pariwisata yang jauh lebih berkualitas.
"Protokol ini juga nanti akan diterapkan di destinasi pariwisata lainnya. Agar wisatawan aman dan nyaman," kata Wishnutama.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Wishnutama Gelar Simulasi Protokol Kesehatan di Destinasi Wisata Super Prioritas