Staf Khusus Erick Thohir Ungkap Alasan Pilih Penas Jadi Induk Holding Pariwisata
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 11 November 2020 15:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Arya Sinulingga, mengungkapkan alasan pemerintah menunjuk PT Survai Udara Penas sebagai induk holding pariwisata dan penerbangan. Arya mengatakan Penas merupakan perseroan yang tidak memiliki struktur manajemen maupun pegawai yang besar sehingga bisa fokus terhadap tugasnya sebagai induk usaha.
“Kalau kami tunjuk Garuda atau Angkasa Pura jadi induk holding, itu berat karena pegawainya sangat banyak. Di satu sisi, mereka harus mengurusi operasional dan manajemennya,” tutur Arya dalam webinar pada Rabu, 11 November 2020.
Pemilihan Penas pun tak terlepas dari pertimbangan Kementerian terhadap kondisi likuiditas perusahaan. Kementerian menghindari menunjuk perusahaan dengan kondisi keuangan yang sedang terganggu karena dampak Covid-19.
Penas akan menjadi induk holding bagi enam perusahaan BUMN. Keenamnya adalah PT Angkasa Pura II (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Inna Hotels & Resorts, PT Sarinah (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), serta Taman Wisata Candi (TWC).
Arya menjelaskan Kementerian BUMN akan segera merestrukturisasi manajemen Penas dalam waktu dekat. Pemerintah juga akan memberikan dukungan sehingga rantai pasok atau perusahaan-perusahaan yang berada di bawah Penas bisa bergerak dari hulu ke hilir atau end to end.
Arya meyakini, holding BUMN pariwisata dan penerbangan akan membantu industri lebih cepat bangkit setelah terhantam pandemi. Garuda Indonesia, misalnya. Maskapai pelat merah ini diharapkan bisa kembali sehat dengan fundamental yang lebih kuat pada tiga tahun mendatang.
<!--more-->
Rencana holding pariwisata terangkum dalam dokumen paparan dan diskusi karyawan yang disosialisasikan sejak Oktober 2020. Berdasarkan paparan tersebut, rencana holding akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah inberg atau setoran modal dari enam perusahaan yang akan dilakukan pada kuartal IV 2020.
Kemudian tahap kedua berupa restrukturisasi portofolio yang akan berlangsung pada 2021 hingga 2022. Nantinya akan terbentuk empat klaster dalam holding pariwisata dan penerbangan. Berikut ini rincian klasternya.
Klaster bandara:
- Angkasa Pura I
- Angkasa Pura II
Klaster penerbangan:
- Garuda Indonesia
- Pelita Air Service
Klaster Manajemen Perjalanan:
- ITDC
- TWC
- Inna Hotel & Resorts
- Aerowisata
- Garuda Indonesia Holiday France
Klaster Servis Aviasi dan Logistik:
- Gapura Angkasa
- Angkasa Pura Solusi
- GMF AerAsia
- Garuda Indonesia Kargo
- Angkasa Pura Kargo
- Aero Express
- Angkasa Pura Supports
- Aerofood ACS
- Sarinah
Baca: Bos Garuda Berharap Perseroan Makin Tumbuh dengan Holding BUMN Pariwisata