Staf Khusus Erick Thohir Ungkap Alasan Pilih Penas Jadi Induk Holding Pariwisata

Rabu, 11 November 2020 15:13 WIB

Staf Khusus Kementerian BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga saat berbincang dengan awak media di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020. EKO WAHYUDI l Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Arya Sinulingga, mengungkapkan alasan pemerintah menunjuk PT Survai Udara Penas sebagai induk holding pariwisata dan penerbangan. Arya mengatakan Penas merupakan perseroan yang tidak memiliki struktur manajemen maupun pegawai yang besar sehingga bisa fokus terhadap tugasnya sebagai induk usaha.

“Kalau kami tunjuk Garuda atau Angkasa Pura jadi induk holding, itu berat karena pegawainya sangat banyak. Di satu sisi, mereka harus mengurusi operasional dan manajemennya,” tutur Arya dalam webinar pada Rabu, 11 November 2020.

Pemilihan Penas pun tak terlepas dari pertimbangan Kementerian terhadap kondisi likuiditas perusahaan. Kementerian menghindari menunjuk perusahaan dengan kondisi keuangan yang sedang terganggu karena dampak Covid-19.

Penas akan menjadi induk holding bagi enam perusahaan BUMN. Keenamnya adalah PT Angkasa Pura II (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Inna Hotels & Resorts, PT Sarinah (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), serta Taman Wisata Candi (TWC).

Arya menjelaskan Kementerian BUMN akan segera merestrukturisasi manajemen Penas dalam waktu dekat. Pemerintah juga akan memberikan dukungan sehingga rantai pasok atau perusahaan-perusahaan yang berada di bawah Penas bisa bergerak dari hulu ke hilir atau end to end.

Advertising
Advertising

Arya meyakini, holding BUMN pariwisata dan penerbangan akan membantu industri lebih cepat bangkit setelah terhantam pandemi. Garuda Indonesia, misalnya. Maskapai pelat merah ini diharapkan bisa kembali sehat dengan fundamental yang lebih kuat pada tiga tahun mendatang.

<!--more-->

Rencana holding pariwisata terangkum dalam dokumen paparan dan diskusi karyawan yang disosialisasikan sejak Oktober 2020. Berdasarkan paparan tersebut, rencana holding akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah inberg atau setoran modal dari enam perusahaan yang akan dilakukan pada kuartal IV 2020.

Kemudian tahap kedua berupa restrukturisasi portofolio yang akan berlangsung pada 2021 hingga 2022. Nantinya akan terbentuk empat klaster dalam holding pariwisata dan penerbangan. Berikut ini rincian klasternya.

Klaster bandara:

  • Angkasa Pura I
  • Angkasa Pura II

Klaster penerbangan:

  • Garuda Indonesia
  • Pelita Air Service

Klaster Manajemen Perjalanan:

  • ITDC
  • TWC
  • Inna Hotel & Resorts
  • Aerowisata
  • Garuda Indonesia Holiday France

Klaster Servis Aviasi dan Logistik:

  • Gapura Angkasa
  • Angkasa Pura Solusi
  • GMF AerAsia
  • Garuda Indonesia Kargo
  • Angkasa Pura Kargo
  • Aero Express
  • Angkasa Pura Supports
  • Aerofood ACS
  • Sarinah

Baca: Bos Garuda Berharap Perseroan Makin Tumbuh dengan Holding BUMN Pariwisata

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

11 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

3 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

4 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

4 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya