Beda dengan Yusuf Mansur, Analis Minta Masyarakat Hati-hati Beli Saham Garuda

Minggu, 8 November 2020 12:47 WIB

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur PT TRX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi tak sepakat dengan pernyataan ustaz Yusuf Mansur yang mendorong masyarakat membeli saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk setelah perusahaan membukukan rugi Rp 15,32 triliun. Ibrahim mengatakan masyarakat justru harus berhati-hati terhadap fluktuasi saham emiten berkode GIAA tersebut.

“Masyarakat harus waspada melakukan pembelian-pembelian saham di Garuda. Untuk saat ini wait and see dulu karena kemungkinan ada koreksi lagi,” tutur Ibrahim saat dihubungi pada Ahad, 8 November 2020.

Ibrahim mengatakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi masih akan mengalami tekanan karena adanya ketidakpasitan sepanjang masa pandemi. Investor asing, kata dia, diperkirakan menarik modalnya sehingga membuat saham bisa kembali terkoreksi di level yang lebih rendah.

Ditambah lagi, kata dia, Garuda masih terseret kasus suap dan korupsi yang melibatkan perusahaan pesawat Bombardier Inc. Kasus ini pun baru saja diumumkan untuk diinvestigasi oleh lembaga pemberantasan korupsi di Inggris, yakni Serious Fraud Office (SFO).

“Ini mengakibatkan saham-saham di Garuda bisa terjun bebas,” katanya.

Ketimbang membeli saham di emiten transportasi, Ibrahim mengatakan masyarakat pada masa ini lebih memilih untuk menabung saham di emiten bluechip yang bergerak di sektor perbankan, teknologi, dan farmasi. Kendati demikian, masyarakat masih memiliki harapan untuk menabung saham di Garuda, yakni saat negara-negara di dunia membuka pintu kunjungan wisatawan asingnya pasca-pandemi.
<!--more-->
Bila pintu-pintu perbatasan dibuka, Ibrahim berpendapat, momentum tersebut bakal menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat membeli saham Garuda. Selain itu, waktu yang tepat untuk pembelian saham akan terjadi saat investigasi kasus suap dan korupsi Garuda kelar dilaksanakan oleh SFO.

“Di situlah saham-saham Garuda akan kembali lagi menguat,” tuturnya.

Pernyataan Yusuf Mansur yang mendorong masyarakat membeli saham Garuda sebelumnya disampaikan melalui unggahan Instagram. Yusuf menyatakan masyarakat tak perlu pusing dengan kinerja perusahaan. Apalagi perekonomian Indonesia yang pada dasarnya berlandaskan ekonomi gotong royong dinilai bisa menjadi cara untuk membantu maskapai melewati persoalan.

Meski tak sejalan dengan pemikiran tersebut, Ibrahim memaklumi pernyataan Yusuf Mansur soal Garuda. Ia mengatakan hal itu wajar karena Yusuf adalah seorang pengusaha sehingga kerangka idenya menggunakan pendekatan bisnis.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Garuda Rugi Rp 15 Triliun, Yusuf Mansur Dorong Masyarakat Beli Saham GIAA

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

6 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

9 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

9 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya