Total Catatkan Laba USD 181 Juta pada Kuartal III 2020 setelah Rugi USD 8,4 M

Sabtu, 31 Oktober 2020 21:26 WIB

Logo perusahaan migas dan energi, Total, 1 Oktober 2020. Pemerintah Prancis mengecam kasus itu dan mendukung prinsip kebebasan berpendapat. Netizen dari negara-negara Arab lantas mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter serta menuntut boikot produk Prancis. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak dan gas bumi asal Prancis, Total mulai membukukan laba pada kuartal III/2020 didorong oleh kebijakan OPEC+ yang berdampak positif terhadap kinerja pada periode tersebut.

CEO Total Patrick Pouyanne mengatakan bahwa setelah menghadapi keadaan yang di luar kebiasaan yakni harga minyak yang menyentuh di bawah US$20 per barel pada kuartal II/2020 dan perlambatan dari aktivitas global karena krisis kesehatan, Total sudah mulai diuntungkan dengan lingkup bisnis pada kuartal III/2020.

Dia mengatakan, bahwa pada kuartal III/2020 harga minyak telah kembali menyentuh US$40 per barel berkat kedisiplinan OPEC+ dalam pemulihan permintaan minyak bumi untuk kebutuhan transportasi.

"Namun, Total masih harus menghadapi rendahnya harga gas alam yang rendah dan tipisnya marjin dari bisnis kilang yang tertekan karena kelebihan kapasitas produksi dibandingkan dengan permintaan yang rendah, serta meningkatnya kapasitas penyimpanan," katanya seperti dikutip dalam siaran persnya, Sabtu 31 Oktober 2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada kuartal III/2020, Total mengantongi pendapatan senilai US$33,14 miliar, meningkat dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal II/2020 senilai US$25,73 miliar.

Advertising
Advertising

Adapun, laba konsolidasi pada kuartal III/2020 tercatat senilai US$181 juta. Catatan itu lebih baik dibandingkan dengan realisasi pada kuartal II/2020 yang mencatatkan rugi senilai US$8,4 miliar.

<!--more-->

Sepanjang Januari 2020-September 2020, pendapatan Total tercatat senilai US$102,74 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$151,03 miliar.

Sementara itu, rugi bersih sepanjang 9 bulan pertama tahun ini senilai US$8,23 miliar, berbanding terbalik dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu dengan laba US$8,78 miliar.

Patrick mengatakan, lini bisnis hulu berkontribusi memberikan pendapatan operasi bersih sebesar US$1,1 miliar. Hal itu dikontribusikan oleh rendahnya biaya produksi yakni US$5 per barel minyak ekuivalen (BOE).

Dengan ketatnya aturan yang ditetapkan OPEC+ dalam menerapkan kuota dan kurangnya produksi di Libya hingga Oktober 2020, Total mengantisipasi produksi pada 2020 di bawah 2,9 Mboe per hari.

Di sisi lain, pada lini bisnis hilir, kilang milik Total harus menghadapi kerugian di saat petrokimia, marketing dan jasa menghasilkan pendapatan operasi senilai US$400 juta, hasil yang lebih baik dibandingkan kuartal III/2019.

Setelah pengumuman penjualan kilang Lindsey, Inggris pada Juli lalu, Total mulai mengadapatasi kilang-kilangnya untuk menghasilkan biofuel dan bioplastik.

Pada periode yang sama, Total mengakselerasi implementasi dari strategi bauran energi baru dan terbarukan dengan portofolio pada solar panel berkapasitas 3,3 gigawatt (GW) di Spanyol, serta pembangkit listrik tenaga angin terapung yang berada di offshore Korea Selatan dan Prancis.

Baca: Grup Peugeot - Total Dirikan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Prancis

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

14 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

11 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

11 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya