Harga Tiket Pesawat Turun, Jumlah Penumpang di Bandara YIA Bakal Naik 40 Persen
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 26 Oktober 2020 12:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Yogyakarta International Airport Agus Pandu Purnama memperkirakan pergerakan penumpang di bandaranya bakal meningkat hingga 40 persen pada akhir 2020 secara month to month. Peningkatan terjadi setelah pemerintah menggelontorkan stimulus public service passenger (PSC) alias aiport tax yang menyebabkan harga tiket pesawat turun.
“Sedangkan untuk peningkatan trafik (pergerakan pesawat) bisa mencapai 20 persen,” tutur Agus dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Senin, 26 Oktober 2020.
Peningkatan penumpang sudah tampak sejak beberapa hari terakhir pasca-stimulus cair. Peningkatan penumpang tercatat dari bertambahnya frekuensi pesawat dari dan menuju YIA dari yang semula 38 penerbangan menjadi 52 penerbangan. Frekuensi penerbangan didominasi oleh rute keberangkatan atau tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mencapai 20 pergerakan.
Agus mengakui, jumlah penumpang angkutan udara selama masa pandemi, termasuk di Bandara YIA, mengalami fluktuasi sejak awal tahun. Pada Januari 2020, Agus mencatat jumlah penumpang di bandaranya berjumlah 34.373.
Selanjutnya pada Agustus 2020, lantaran adanya libur panjang, jumlah penumpang Bandara YIA meningkat sampai 119.443. Kemudian pergerakan penumpang turun kembali pada September 2020 yang hanya 99.300 penumpang.
Sedangkan sepanjang 1-20 Oktober, pihaknya merekam jumlah penumpang di Bandara YIA telah menyentuh 68.063 orang. Ia yakin dengan stimulus pembebasan biaya retribusi bandara, jumlah pergerakan penumpang akan terdorong.
<!--more-->
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji mengatakan perseroannya belum menghitung total peningkatan penumpang rata-rata harian sejak stimulus dikeluarkan pada 23 Oktober. Namun, ia mencatat sejumlah bandara telah mengalami tren pergerakan penumpang yang meningkat.
Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, misalnya, mencatatkan penambahan 800 penumpang per hari dari semula 4.000 menjadi 4.800 orang. Kemudian, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan juga mengatakan hal senada.
Ia mencatat lonjakan volume penumpang terjadi di sejumlah bandara tujuan wisata selain Yogyakarta dan Bali, yakni layaknya Manado dan Semarang. Dia merincikan, per 24 Oktober jumlah frekuensi pesawat angkutan niaga berjadwal di seluruh bandara yang dikelola perseroannya sudah mencapai 754 pergerakan atau 40,96 persen dari total pergerakan.
“Untuk jumlah pax (penumpang) mencapai 78.980 atau 35,36 persen,” tuturnya.
Stimulus airport tax berlaku di 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura dan Kementerian Perhubungan. Lima di antaranya merupakan bandara milik Angkasa Pura II, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Kualanamu, Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Silangit, dan Bandara Banyuwangi.
Pembebasan biaya retribusi yang dibebankan kepada penumpang akan membuat harga tiket pesawat turun. Sebab, selama ini, beban airport tax dimasukkan ke komponen harga tiket pesawat. Imbasnya, minat masyarakat terhadap angkutan udara pun diprediksi melonjak.
Berdasarkan pantauan Tempo di online travel agent atau OTA, harga tiket rute Jakarta-YIA (Yogyakarta) turun menjadi hanya Rp 242 ribu untuk kelas ekonomi maskapai low cost carier airlines (LCC) dari semula lebih dari Rp 300 ribu. Sedangkan tiket kelas ekonomi maskapai full service dipatok seharga Rp 693 ribu dari semula menyentuh Rp 1 jutaan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Airport Tax Gratis, Garuda dan Lion Air Akan Turunkan Harga Tiket Pesawat