Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Presiden Joko Widodo, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjadi pembicara dalam diskusi Forum A1 di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperoleh pesan khusus dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengetatkan keamanan di sektor transportasi menjelang libur panjang 28-31 Oktober mendatang.
“Saat ratas, Presiden memberikan pesan agar libur cuti bersama ini tidak sampai menyebabkan satu penambahan peningkatan kasus Covid-19,” ujar Budi Karya dalam konferensi virtual pada Rabu petang, 21 Oktober 2020.
Dia mengakui ada kecenderungan kenaikan penumpang, baik di simpul angkutan udara maupun perkeretaapian, saat libur panjang tiba. Pergerakan penumpang di bandara, misalnya, yang semula hanya 40 persen dapat melonjak hingga mendekati 50 persen dari okupansi normal.
Kondisi yang sama diprediksi terjadi untuk angkutan kereta api dan darat. Ia memperkirakan rata-rata kenaikan frekuensi penumpang bisa mencapai 20-30 persen.
“Yang lebih banyak memang di angkutan jalan darat dan kereta api karena rata-rata pemudik ini ke Jawa,” kata Budi Karya.
Maka itu, Budi Karya memastikan pihaknya bakal berkoordinasi dengan operator transportasi untuk meningkatkan protokol kesehatan menjelang masa libur panjang. Kementerian, kata dia, akan menggelar rapat pada Kamis, 22 Oktober, bersama operator pesawat, angkutan darat, dan kereta api. <!--more--> Melalui rapat itu, Budi Karya akan meminta masing-masing operator menambah frekuensi armadanya untuk mencegah membludaknya penumpang. “Karena sekarang kapasitas (frekuensi) baru 43 persen, mereka masih punya spare,” katanya.
Meski begitu, Budi Karya mengklaim penerapan kedisiplinan di angkutan massal secara umum sudah cukup baik. Pemerintah juga telah mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan menerapkan kapasitas angkut maksimal sebesar 70 persen untuk semua moda.
Di sisi lain, Budi Karya bakal berkomunikasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio untuk memperketat pengawasan di daerah-daerah pariwisata. Mantan bos PT Angkasa Pura II (Persero) itu meminta adanya keterlibatan TNI dan Polri di kantong-kantong destinasi untuk menjaga ketertiban.