Budi Waseso: Bulog Gandeng Swasta untuk Bikin Mi Sagu Sebagai Alternatif Beras

Selasa, 20 Oktober 2020 17:02 WIB

Dirut Perum Bulog Budi Waseso (tengah) dan Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi (kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga gula di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Perum Bulog menggelar operasi pasar khusus gula guna menstabilkan harga secara serentak di seluruh Indonesia yang saat ini masih di atas harga eceran tertinggi atau HET pemerintah yakni Rp 12.500 per kilogram. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso mengatakan entitasnya bakal segera mengembangkan produk mi berbahan dasar sagu sebagai pendamping bahan pokok beras. Bulog telah menggandeng perusahaan swasta untuk merealisasikan rencana tersebut.

“Kita kenalkan ini ke seluruh Indonesia karena sagu merupakan salah satu potensi komersial Bulog. Bulog selain memperoleh penugasan, juga memiliki unsur untuk komersialnya,” ujar Budi Waseso alias Buwas dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa, 20 Oktober 2020.

Tanpa menyebut nama perusahaan swasta yang dimaksud, Buwas menyatakan akan segera membangun pabrik di 20 wilayah di Indonesia sebagai lokasi pengolahan sagu. Pabrik-pabrik ini juga akan mengelola bahan pokok lainnya, seperti ubi dan singkong.

Buwas mengatakan Indonesia memiliki potensi komoditas sagu yang besar sebagai bahan pokok lokal untuk mendukung ketahanan pangan. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, potensi lahan sagu saat ini mencapai 5,5 juta hektare.

Sayangnya, kata Buwas, dari total lahan itu, baru sekitar 15 persen di antaranya yang sudah dimanfaatkan. Padahal, seumpama komoditas ini dapat dioptimalkan, hasil produksi sagu bukan hanya bisa mencukupi kebutuhan dasar di dalam negeri, melainkan juga punya potensi untuk diekspor.

“Ini bisa diekspor karena dapat diolah macam-macam, bisa tepung, kue, makanan-makanan jadi, sehingga ini potensi jadi industri pangan,” ujarnya.
<!--more-->
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono menjelaskan pemerintah sedang berfokus mengembangkan diversifikasi pangan lokal, termasuk sagu. Ia menerangkan, sagu memiliki kandungan karbohidrat hingga 85 persen.

“Sagu cukup menarik karena kalorinya tinggi, karbohidratnya juga tinggi,” tuturnya. Meski mengandung karbohidrat yang tinggi, sagu memiliki kandungan gula yang lebih rendah ketimbang beras sehingga diklaim lebih sehat.

Sayangnya, menurut Momon, Indonesia belum optimal dalam melihat ceruk ini. Ia mengungkapkan adanya pelbagai masalah dalam pengelolaan sagu. Salah satunya ialah sistem pengolahan sagu yang masih sangat tradisional. Walhasil, kualitas sagu yang dihasilkan pun rendah.

Di samping itu, Momon membenarkan bahwa pemanfaatan lahan sagu belum maksimal. Dari 5,5 juta hektare lahan yang tersedia, baru 314 hektare di antaranya yang sudah dioptimalkan oleh petani sagu.

Adapun dari area yang dimanfaatkan itu, produktivitas dari lahan belum terlampau tinggi. Momon menyebut lahan itu hanya menghasilkan 3,57 ton sagu per hektare. Padahal menurut dia, jumlah produksi sagu bisa ditambah menjadi 10 ton per hektare.

Momon berharap sejumlah pihak, termasuk lembaga peneliti, dapat bersama-sama mengupayakan peningkatan produktivitas sagu. “Pendekatan-pendekatan untuk meningkatkan kualitas melalui fasilitasi sarana dan prasarana pengolahan sagu perlu ada bimbingan teknis. Selain itu, yang penting diversifikasi pangan sagu tidak hanya bentuk papeda, tapi produk lain,” ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Budi Waseso: Bulog Salurkan 450 Ribu Ton Beras untuk Bansos, Agustus-Oktober

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

4 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

8 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

13 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

14 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya