Sri Mulyani Ingatkan Dampak La Nina di Sektor Pangan

Senin, 19 Oktober 2020 17:10 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan dampak fenomena La Nina yang terjadi di Indonesia terhadap industri yang bergerak di bidang pangan. Anomali tersebut diprediksi terjadi hingga akhir 2020.

Menurut Sri Mulyani, industri makanan dan minuman harus mengantisipasi dampak perubahan iklim kendati sektor ini tergolong moncer di tengah krisis pandemi Covid-19.

“Industri yang mendapatkan gains (keuntungan) pasca-Covid-19 makanan dan minuman. Meski, ini harus dijaga seperti sekarang kita dalam situasi perubahan iklim dan musim La Nina, curah hujan meningkat 20-40 persen,” kata Sri Mulyani dalam acara Capital Market Summit and Expo yang ditayangkan secara virtual pada Senin, 19 Oktober 2020.

Sri Mulyani mengatakan ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 tetap dibutuhkan. Musababnya, selama krisis orang tetap perlu memenuhi konsumsi sehari-hari. Prospek industri ini pasca pandemi nanti pun ditengarai masih terus akan berkembang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan di berbagai wilayah jatuh pada waktu yang berlainan. Sumatera diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada Oktober dan November 2020, sedangkan untuk puncak musim hujan akan dimulai pada November 2020.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, Jawa diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada Oktober dan November 2020 dan puncak musim hujan mulai terjadi pada Februari 2021. Sementara itu, Kalimantan diperkirakan mengalami kondisi La Nina pada Oktober 2020 dan puncak musim hujan dimulai pada Desember 2020-Januari 2021.

Lalu, Sulawesi diperkirakan bakal mengalami kondisi La Nina pada November 2020 dan puncak musim hujan terjadi pada Januari-April 2021. Berikutnya, Bali-Nusa Tenggara diperkirakan tidak akan mengalami kondisi La Nina. Namun, puncak musim hujan akan terjadi pada Februari 2021.

Maluku diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada Oktober 2020 dan puncak musim hujan mulai pada Januari 2021. Sedangkan Papua diperkirakan tidak akan mengalami kondisi La Nina dan puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2020.

Baca juga: PUPR Pantau Ketat Wilayah Paling Terpengaruh La Nina, di Mana Saja?

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

35 menit lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

4 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

5 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

6 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

7 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

7 jam lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

17 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

21 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

22 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

1 hari lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya