1 Tahun Jokowi di Periode Kedua, Ekonom: Gagal Pilih Menteri

Jumat, 16 Oktober 2020 12:28 WIB

Presiden Jokowi (kelima kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Teguran tersebut disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar secara tertutup pada 18 Juni 2020. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta –Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah memberikan tiga catatan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelang satu tahun masa kepemimpinannya di Kabinet Indonesia Maju. Catatan pertama, Piter menilai Jokowi gagal memilih sosok-sosok menteri menjadi pembantunya.

“Sejak awal, saya menilai Jokowi gagal menempatkan sosok yang kuat dan dapat dipercaya untuk menjadi menteri. Akibatnya, kabinet menjadi lemah dan tidak dapat melakukan koordinasi sinergi yang kuat,” ujar Piter saat dihubungi Tempo pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Piter mengatakan kegagalan tersebut tampak dari kinerja menteri-menteri Jokowi saat mengatasi pandemi virus Corona. Ia mengatakan para pembantu presiden kerap tidak kompak sehingga masyarakat menilai Kabinet tidak mumpuni dalam menanggulangi masalah penyebaran virus.

Catatan kedua, Piter mengatakan di masa pemerintahannya saat ini, Jokowi terlihat menanggung beban berat untuk mencopot menteri-menteri yang dianggap tak kompeten. Sikap ini, tutur dosen Perbanas Institute tersebut, berkebalikan dengan masa pemerintah Jokowi di periode pertamanya lalu.

“Sejak akhir periode yang pertama hingga saat ini, Jokowi justru terlihat terbebani. Pilihan menteri, hingga ketidakberanian melakukan reshuffle menyiratkan jokowi menanggung beban dalam mengambil keputusan,” ucap Piter.

Advertising
Advertising

Di samping itu, banyak peristiwa yang membuat posisi Jokowi semakin lemah sebagai kepala negara. Misalnya, sikap kala mengambil keputusan untuk menghadapi amandemen Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Beberapa waktu lalu, Jokowi memilih tak menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk membatalkan UU KPK meski memperoleh desakan dari segala penjuru. Beleid yang ditengari melemahkan fungsi lembaga anti-rasuah ini membuat publik kecewa terhadap Jokowi.

Kemudian catatan ketiga, Jokowi dianggap tidak berhasil membangun proses komunikasi yang baik dalam melahirkan Undang-undang Cipta Kerja bersama DPR. Walhasil, tujuan yang diharapkan pemerintah dari pengesahan beleid itu meruntuhkan cita-cita untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendongkrak masuknya investasi.

“Saya melihat Pak Jokowi genuine ingin mewujudkan janjinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sayangnya, UU Cipta Kerja tidak di-deliver dengan proses dan komunikasi yang baik,” tuturnya.

Meski demikian, Piter menyebut tak terlampau adil menilai kinerja Jokowi berdasarkan sekelumit indikator ekonomi lantaran adanya pandemi Covid-19. Itu sebabnya, tidak berjalannya program pemerintah tak serta-merta bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai kegagalan Jokowi dalam setahun ke belakang. “Sebagaimana kita tahu, pandemi menghancurkan ekonomi di hampir semua negara,” ucapnya.

Jokowi dilantik sebagai Presiden RI periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019. Ini adalah periode keduanya terpilih sebagai kepala negara.

Dalam pidatonya di depan MPR setahun lalu, Jokowi menjanjikan lima pencapaian yang akan digeber hingga 2024. Pertama, pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Kedua, pembangunan infrastruktur. Ketiga, penyederhanaan regulasi. Keempat, penyederhanaan birokrasi. Terakhir, kelima, percepatan transformasi ekonomi.

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

2 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

3 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

4 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya