UU Cipta Kerja jadi Sorotan, IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat ke Level 5.140

Selasa, 13 Oktober 2020 08:42 WIB

Aktivitas pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 10 September 2020. Penurunan IHSG siang ini merupakan penurunan terendah selama sepekan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG hari ini akan dipengaruhi sentimen pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, termasuk demo soal penolakannya.

Mulai hari ini hingga sepekan mendatang, kata Edwin, isu yang akan hangat dibicarakan seputar kondisi domestik karena rencana demo oleh berbagai elemen masyarakat yang menolak omnibus law tersebut.

Di sisi lain, ada ketidakjelasan versi UU Cipta Kerja mana yang dipakai karena hingga saat ini sudah ada empat draf Undang-undang di antaranya 900 halaman, 1.028 halaman, 1.052 halaman, dan 1.035 halaman.

"Puncak demo diperkirakan tanggal 20 Oktober 2020 sambil memperingati 1 tahun dilantiknya pemerintahan saat ini dan pada tanggal yang sama pula pemerintah mengungkapkan keinginannya untuk menerbitkan omnibus law UU Ciptaker," kata Edwin, Selasa, 13 Oktober 2020.

Pada akhir sesi Senin kemarin, IHSG mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,78 persen ke level 5.093,09 Sebanyak 266 saham menguat, 168 terkoreksi, dan 161 stagnan. IHSG pun berhasil mencatatkan reli 6 sesi beruntun.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Sementara itu, sentimen eksternal sebenarnya cukup kondusif dan positif menyusul kembali naiknya Indeks DJIA sebesar +0.88 persen didorong penguatan saham sektor teknologi di tengah naiknya harga beberapa komoditas seperti: CPO, nikel dan timah.

Lebih jauh Edwin memprediksi IHSG pada hari ini akan bergerak di rentang 5.055 - 5.140. Adapun kurs rupiah diramalkan bergerak di kisaran Rp 14.650 - Rp 14.780 per dolar AS. Sejumlah rekomendasi sahamnya ialah INCO, ANTM, WSKT, SMRA, GGRM, BBRI, CTRA, TINS, PTPP, BBNI.

Sebelumnya, Edwin Sebayang mengatakan hampir semua sektor industri diuntungkan dengan adanya omnibus law. Ia menilai industri dalam negeri dapat semakin bersaing dengan negara tetangga. “Sehingga bisa mengundang industri asing dan domestik semakin banyak mendirikan pabrik di Indonesia."

Edwin mencontohkan beberapa sektor yang diuntungkan adalah sektor yang masuk ke dalam daftar negatif investasi (DNI). Salah satunya sektor yang padat karya seperti tekstil dan rokok.

Selanjutnya, sektor properti untuk kawasan industri dengan emiten seperti AKRA, SSIA, dan BEST akan mendapatkan keuntungan. Adapun, perusahaan properti untuk kalangan menengah ke atas seperti PWON, SMRA, CTRA juga diuntungkan.

BISNIS

Baca: Omnibus Law, Faisal Basri: Negara Gandeng Pengusaha Mengarah ke Raksasa Zalim

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

5 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

7 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

4 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

5 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

5 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

7 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya