Adhi Karya Kembali Tunda IPO 2 Anak Perusahaan karena Pandemi

Sabtu, 10 Oktober 2020 12:34 WIB

Penduduk melintasi area proyek pembangunan Stadion BMW, Jakarta, Jumat, 6 September 2019. KSO Wijaya Karya (Wika) Gedung, Jaya Konstruksi, dan PP dinyatakan unggul dalam persentasi kualitas dan inovasi dibandingkan pesaingnya, konsorsium yang dipimpin PT Adhi Karya. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – PT Adhi Karya (Persero) Tbk kembali menunda rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) untuk dua anak usahanya, PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan PT Adhi Persada Gedung (AGP), hingga 2021. Penundaan aksi korporasi terjadi karena kondisi bisnis terganggu oleh pandemi Covid-19.

“Dua IPO yang direncanakan dilakukan 2020, karena situasinya begini, kita tunda lagi ke tahun depan,” ujar Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi saat menjadi pembicara dalam webinar Meet the Leaders yang digelar Universitas Islam Indonesia, Sabtu, 10 Oktober 2020.

Pelepasan saham perdana dua anak perusahaan itu mengalami dua kali penangguhan. Semula, IPO untuk ACP dan AGP akan dilakukan pada 2019, namun ditunda pada 2020. Setelah adanya pandemi, perseroan kembali menunda sampai tahun depan. Ia berharap setelah penemuan vaksin, perekonomian mulai bergeliat.

Faktor ekonomi diakui telah mempengaruhi kinerja perusahaan sejak 2019. Tahun lalu, dorongan eksternal adanya perang dagang Amerika Serikat dan Cina membuat situasi dalam negeri tertekan.

Imbas perang dagang telah mempengaruhi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah dari yang diproyeksikan sebelumnya. Situasi tersebut tak pelak turut berdampak bagi iklim perusahaan.

Di internal Adhi Karya, selain harus menunda IPO, penerbitan obligasi atau bonds perusahaan pada 2019 juga tak mencapai target. Semula, perusahaan mematok target Rp 2 triliun. “Karena faktor ekonomi hanya tercapai Rp 1 triliun,” ucapnya.
<!--more-->
Kondisi yang sulit berlanjut hingga 2020 karena adanya wabah corona. Entus menjelaskan, untuk mengantisipasi dampak yang lebih dalam hingga mengakibatkan rontoknya usaha, perseroan telah menyusun langkah antisipasi.

Sejak Februari lalu atau awal masa pandemi, ia menyebut Adhi Karya melakukan stress test untuk memperkirakan seberapa besar dampak wabah terhadap aktivitas perusahaan. “Kami bikin skenario planning kalau selesai Juni, September, akhir tahun dampak perusahaan seperti apa dan strategi yang disusun bagaimana,” ucapnya.

Meski demikian, Entus memastikan perusahaan harus tetap beroperasi dengan berbagai penyesuaian. “Kami berkegiatan dengan memenuhi protokol kesehatan dan melakukan perubahan internal di Adhi Karya,” ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Hingga September 2020, Adhi Karya Peroleh Kontrak Baru Rp 6,2 T

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

20 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

11 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

12 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

34 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

35 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

38 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

44 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

44 hari lalu

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

Pendiri sekaligus pemilik Lion Air Rusdi Kirana menanggapi kabar soal rencana perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Gabungkan 7 BUMN Karya Menjadi Tiga Induk, Siapa Saja?

47 hari lalu

Erick Thohir Gabungkan 7 BUMN Karya Menjadi Tiga Induk, Siapa Saja?

Erick Thohir menggabungkan 7 BUMN Karya: Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya jadi satu PT, HK dan Waskita, serta Wika dan PP

Baca Selengkapnya