Pengusaha Minta Pemerintah Beri 10 Jenis Stimulus untuk Sektor Transportasi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 9 Oktober 2020 18:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Tetap Sarana dan Prasarana Perhubungan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asmari Herry, mengatakan pengusaha yang bergerak di bidang transportasi membutuhkan sepuluh jenis stimulus dari pemerintah di masa pandemi. Sebab, industri transportasi telah mengalami kontraksi yang sangat dalam akibat berkurangnya mobilisasi masyarakat.
Stimulus pertama adalah dukungan moneter. “Pendekatannya sekarang b to b (business to business). Seharusnya ke company (perusahaan),” ujar Asmari dalam webinar, Jumat, 8 Oktober 2020.
Kedua, Asmari berujar, pengusaha meminta pemerintah memberikan stimulus fiskal yang berhubungan dengan keringanan pajak. Ia menyebut seluruh subsektor transportasi, baik darat, laut, maupun udara membutuhkan kelonggaran tarif pajak untuk mengurangi beban kas perusahaan.
Ketiga, stimulus yang diharapkan ialah keringanan PNBP. Asmari melanjutkan, relaksasi ini akan membantu perusahaan bertahan lebih lama di masa ketidakpastian akibat pandemi.
Selanjutnya, keempat, pemerintah diminta memberikan insentif terhadap biaya avtur atau bahan bakar pesawat dan biaya kebandarudaraan bagi angkutan udara. Keenam, pengusaha memohon pemerintah membebaskan biaya-biaya seperti pajak kendaraan bermotor, biaya pengujian kendaraan angkutan umum resmi, hingga pembebasan biaya retribusi daerah.
<!--more-->
Kemudahan pelbagai macam biaya ini disebut bakal meringangkan angkutan darat, seperti taksi, angkot, mikrolet, dan bajaj. “Ketujuh, kami juga minta kebijakaa operasional, seperti bagaimana mengatur agar operator bisa bangkit bersama dengan kolaborasi,” ujarnya.
Kedelapan, pengusaha meminta dukungan kebijakan operasional itu diperkuat dengan ketentuan dari lembaga, kementerian, maupun BUMN terkait. Adapun kesembilan, stimulus berupa penundaan pembayaran iuran jaminan sosial atau BPJS juga diharapkan masih terus diberikan.
Kesepuluh atau terakhir, pengusaha meminta pemerintah memberikan bantuan langsung tunai kepada sopir san tenaga pendukung lainnya. “Kami harapkan bantuan bisa sampai recovery,” ucapnya.
Baca juga: Budi Karya: Stasiun Cisauk Integrasi Moda Transportasi Paling Baik
FRANCISCA CHRISTY ROSANA