Transaksi Produk Kecantikan di Tokopedia Naik 10 Kali Lipat Selama Pandemi

Jumat, 9 Oktober 2020 14:56 WIB

Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Tokopedia untuk meluncurkan kampanye #GerakanOtomotifNasional.

TEMPO.CO, Jakarta – Produk kecantikan yang dijual di platform e-commerce Tokopedia selama masa pandemi Covid-19 diklaim tetap laris di pasaran. Salah satu produk kecantikan lokal, misalnya, mengalami lonjakan transaksi sebesar 10 kali lipat pada periode Juli-September 2020.

“Serum wajah lokal, krim, dan pembersih wajah menjadi produk yang paling banyak dicari oleh masyarakat,” kata Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak dalam keterangannya, Jumat, 9 Oktober 2020.

Adapun secara keseluruhan, produk perawatan tubuh juga mengalami kenaikan penjualan hingga dua kali lipat. Di samping itu, penjualan untuk kategori fashion pria dan wanita tetap populer meski umumnya masyarakat mengurangi mobilisasi di luar rumah.

Selanjutnya, manajemen mencatat, produk fashion yang banyak diburu ialah celana pendek, kaus, aksesoris kacamata, jam tangan, baju tidur, dan pakaian dalam. Pada kategori fashion muslim, perlengkapan ibadah, jilbab, dan gamis juga populer.

Di luar produk kecantikan dan fashion, Nuraini mengatakan barang yang paling populer dan banyak dibeli masyarakat selama triwulan III di Tokopedia mencakup lima kategori. Di antaranya makanan dan minuman, kesehatan, rumah tangga, elektronik, serta ponsel dan tablet.

Advertising
Advertising

Pada kategori makanan dan minuman, misalnya, penjualan di gerai mitra Tokpedia meningkat hampir tiga kali lipat. “Produk sembako seperti telur dan ikan, mie instan, teh, madu, dan kopi lokal menjadi produk yang paling laris,” ujar Nuraini.

Masyarakat yang lebih banyak beraktivitas di rumah juga mendorong peningkatan penjualan pada kategori rumah tangga. Lonjakan penjualan untuk tempat sepatu dan sandal, pengharum ruangan, serta bantal tidur meningkat lebih dari dua kali lipat ketimbang sebelum pandemi.

Sementara itu, untuk kategori elektronik, produk seperti bohlam pintar, earphone, antena dan receiver TV menjadi barang yang paling laris. Sedangkan pada kategori ponsel dan tablet, benda-benda seperti penyangga dan tripod untuk telepon seluler, powerbank, serta kabel data merupakan produk yang banyak diincar.

Situasi pandemi juga diakui mendorong masyarakat untuk membeli peranti pendukung kerja atau belajar di rumah. Pada kategori laptop dan komputer, produk Wi-Fi extender, meja laptop, mouse, webcam ,dan headset tercatat sebagai barang yang paling banyak dibeli.

Terakhir, barang-barang kategori kesehatan terekam meningkat 2,5 kali lipat. Nuraini mengatakan masyarakat banyak memburu masker dan face shield atau pelindung wajah.

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

7 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

BeautyFest Asia 2024 Hadir Mengusung Tema 'Sheroes'

7 hari lalu

BeautyFest Asia 2024 Hadir Mengusung Tema 'Sheroes'

BeautyFest Asia 2024 akan dilaksanakan di 5 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

8 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

8 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

9 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

9 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

10 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

11 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

14 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya