G20 Summit di Labuan Bajo, Pemerintah Rancang Konsep Pariwisata Terpadu
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 7 Oktober 2020 11:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah tengah membangun rencana induk pariwisata terpadu atau integrated tourism master plan (ITMP) untuk pengembangan wisata Labuan Bajo. Destinasi wisata yang berlokasi di ujung barat Pulau Flores itu sedang disiapkan sebagai lokasi digelarnya agenda-agenda besar internasional, seperti G20 Summit pada 2023 dan ASEAN Summit.
“Harus dicocokkan antara supply (penawaran) dan demand (permintaan) dan perlu ada target yang jelas, target yang terukur, breakdown pekerjaan, timeline yang jelas, dalam pembentukan ITMP tersebut," tutur Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam keterangannya, Rabu, 7 Oktober 2020.
Angela meminta desain ITMP dilakukan dengan teliti dan mempertimbangkan keunikan wilayah serta potensi market yang ada, baik domestik maupun internasional. Pengembangan juga diharapkan mengikuti tren pariwisata pasca-pandemi ditengarai akan berubah.
Nantinya, pemerintah akan menjadikan Labuan Bajo sebagai pilot project dalam program pembangunan pusat keamanan atau center of safety yang akan mendukung kebutuhan masyarakat serta wisatawan dari sisi keselamatan dan keamanan. Bila berhasil, center of safety akan diterapkan di destinasi lain.
Dari sisi pengembangan lingkungan, pemerintah bakal membentuk program pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata Labuan Bajo, yang juga akan diterapkan di berbagai wilayah. Pengelolaan sampah itu diatur dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 5 Tahun 2020.
<!--more-->
Dengan berbagai rencana ini, Angela menyatakan pengembangan Labuan Bajo akan lebih tepat sasaran dan terukur. "Kami yakin Nusa Tenggara Timur bisa menjadi destinasi impian kelas dunia yang aman dan nyaman untuk dikunjungi” katanya.
Angela meyakini, pengembangan destinasi yang mempertimbangkan standar dan kualitas wisatawan bakal memiliki dampak bagi peningkatan devisa, nilai ekonomi masyarakat, dan penyediaan lapangan pekerjaan.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pariwisata yang berkelanjutan dapat terwujud bila keberadaannya memberi dampak positif bagi masyarakat. Karena itu, kata dia, pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif Labuan Bajo yang mengacu pada wisata premium harus berbasis masyarakat.
"Premium itu artinya mendesain seluruh pembangunan, mulai kebijakan pemerintah untuk kepentingan community tourism yang berkelanjutan," ujar Viktor Laiskodat.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina mengatakan, pembangunan Labuan Bajo dan Flores sebagai destinasi pariwisata premium harus melibatkan masyarakat sebagai tokoh utama.
<!--more-->
"Yang kita rumuskan ini akan menjadi dasar dalam melakukan pembangunan strategis dan yang harus dipertahankan terutama untuk pembangunan NTT," kata Shana.
Di samping itu, menurut dia, perlu sinkronisasi dan sinergi dalam penguatan peta wisata. Misalnya, selera wisatawan premium, cara menangkap peluang tersebut, dan cara membangun sinergi antar-kabupaten dan destinasi.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA