Wisata Selam Diklaim Paling Siap Terapkan Protokol Kesehatan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 4 Oktober 2020 10:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengklaim pelaku usaha di sektor wisata selam paling siap menerapkan protokol kesehatan.
"Saya yakin para pelaku usaha wisata selam adalah yang paling siap untuk menerapkan dan melakukan pengawasan protokol kesehatan dengan baik sehingga dapat meyakinkan wisatawan bahwa setiap destinasi aman dari Covid-19," ujar Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf, Ricky Pesik, dalam keterangannya, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Ricky mengatakan pelaku wisata selam sejauh ini sudah menjalankan protokol kesehatan berbasis CHSE atau cleanliness, health, safety, and environmental sustainability. Protokol tersebut digalakkan sejalan dengan pembukaan aktivitas wisata selam di masa kenormalan baru.
Ia berharap pelaksanaan protokol yang ketat bisa membangkitkan kembali sektor pariwisata selam pasca-pandemi. Adapun Ricky menjelaskan, panduan protokol kesehatan berbasis CHSE untuk wisata selam sudah dapat diakses oleh seluruh pihak.
Panduan itu diunggah Kementerian melalui situs www.kemenparekraf.go.id. Dalam penyusunannya, Kemenparekraf bekerja sama dengan Divers Alert Network (DAN) Indonesia.
<!--more-->
Tak hanya wisata selam, Ricky menerangkan, panduan yang sama juga disusun untuk wisata jenis lainnya. Ia pun mengimbau pelaku industri dapat menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang telah ditentukan.
Anggota Tim Penyusun CHSE Usaha Wisata Selam Kemenparekraf, Daniel Abimanju Carnadie, mengatakan panduan protokol kesehatan CHSE berisi panduan umum dan panduan khusus. Sasarannya meliputi pelaku usaha wisata selam, pekerja, serta pelanggan atau wisatawan.
"Panduan khusus lebih spesifik memberikan panduan terhadap indikator-indikator apa saja yang harus dipelajari dan sesuaikan dengan aktivitas masing-masing," kata Daniel.
Sebelum memasuki area kerja, misalnya, pekerja wajib melakukan penilaian mandiri risiko Covid-19 dengan mengisi formulir self assessment. Jika hasil hasilnya menunjukkan skor tertentu, pekerja berisiko terinfeksi virus dan dianjurkan melakukan pemeriksaan di fasilitas layanan kesehatan.
Panduan lain ialah dalam penyimpanan peralatan selam, petugas harus menyediakan fasilitas khusus, membersihkan area penyimpanan, serta melakuka disinfeksi peralatan. Sebelum melaksanakan protokol, petugas wosata selam disarankan melakukan uji coba.
<!--more-->
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Utara Henry Kaitjily mengatakan daerahnya menjadi salah satu destinasi favorit wisata selam. Ia berharap penyusunan protokol CHSE bisa memperkuat kapasitas para pelaku usaha selam untuk kembali produktif.
"Dengan penerapan protokol kesehatan yang baik saya yakin Sulawesi Utara menjadi tujuan utama wisata selam tidak hanya nasional, tapi juga akan banyak wisatawan dari luar yang booking untuk menyelam di sini," kata dia.
Baca juga: Wishnutama Anggarkan Rp 3,8 Triliun Dongkrak Wisata RI