Indofarma Jajaki Transfer Teknologi untuk Produksi Remdesivir

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 3 Oktober 2020 15:04 WIB

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indofarma Tbk segera menjual obat antivirus DESREM Remdesivir pekan depan. Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan obat yang belakangan digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19 itu masih diimpor dari India.

"Sementara masih impor, kami sedang menjajaki untuk transfer teknologi sehingga nanti bisa produksi sendiri," ujar Arief kepada Tempo, Sabtu, 3 Oktober 2020. Untuk mengadakan obat anti virus Covid-19 itu, perseroan saat ini menggandeng perusahaan farmasi global dari India, Mylan.

Arief mengatakan obat tersebut bakal mulai dipasarkan pada pekan depan. "Mulai dipasarkan Jumat pekan depan dengan harga terjangkau yaitu di bawah Rp 2 juta per dosis," tutur Arief.

Namun demikian, ia mengatakan obat tersebut tidak bakal dijual bebas. "DESREM Remdesivir adalah obat etikal yang tidak dijual bebas," kata dia. Dengan demikian, obat tersebut harus menggunakan resep dokter dan hanya didistribusikan di rumah sakit.

April lalu, petinggi Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Dr Mike Ryan menolak berkomentar mengenai laporan tentang remdesivir produksi Gilead Science bisa membantu menyembuhkan Covid-19. Namun dia mengatakan remdesivir menjadi salah satu obat yang diobservasi WHO dalam sebuah percobaan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta produsen farmasi nasional mempercepat produksi obat Covid 19, salah satunya Remdesivir. Hal ini perlu dilakukan, menurut dia, untuk meningkatkan jumlah pasien sembuh Corona.

“Harus diupayakan untuk segera produksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan,” kata Luhut kepada Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, seperti dilansir dari keterangan tertulis, Ahad, 27 September 2020.

Luhut mengatakan bahwa demi kepentingan nasional, Bio Farma harus segera mengambil langkah cepat dan tepat agar bahan baku produksi nasional dapat segera dikerjakan. “Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. Kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan.”

Senada dengan Luhut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan setuju untuk mendukung semua riset yang dilakukan untuk memproduksi Remdesivir dalam negeri.

"Saya back up untuk kebutuhan obat apapun pasti akan kami dukung karena kami tinggal ajukan dan adakan bersama dengan BUMN. Bersama dengan BPOM kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien Covid-19) seperti apa yang Bapak (Menko Luhut) sampaikan,” kata dia.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

8 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

10 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

14 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

14 jam lalu

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

Orang toxic merupakan individu yang secara terus-menerus memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan emosional orang lain.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

15 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

17 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

20 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

22 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya