Ma'ruf Amin Sebut MUI Ikut Luhut ke Beijing, Verifikasi Kehalalan Vaksin Covid
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 3 Oktober 2020 13:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk melaporkan perkembangan Vaksin Covid-19 pada Jumat, 2 Oktober 2020.
Dalam kesempatan itu, Luhut melaporkan mengenai vaksin Covid-19 dari Cina yang dalam waktu tidak lama lagi akan didatangkan ke Indonesia. Ia menyebut pada tahap pertama distribusi, vaksin yang akan dikirim diperkirakan sebanyak 3 juta dosis.
“Dari 3 juta itu diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, TNI, Polri dan orang-orang yang selama ini bertugas untuk menghadapi masyarakat semuanya yang terkait dengan penanganan pandemi. Baru berikutnya nanti akan datang secara bergelombang cukup banyak,” ujar Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi yang juga sekaligus Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Untuk itu, kata Masduki, Luhut beserta tim akan bertolak ke Cina guna melakukan pengecekan. “Sekitar bulan November mereka akan berangkat ke Cina untuk melakukan pengecekan terhadap vaksin yang akan dikirim ke Indonesia,” ujarnya.
Hal kedua yang dilaporkan kepada Wapres pada kesempatan tersebut, lanjut Masduki, adalah mengenai masalah kehalalan Vaksin Covid-19. Masduki mengatakan perkara kehalalan tidak akan menjadi hambatan dalam pengadaan vaksin.
<!--more-->
“Kemudian juga Wapres menjelaskan hal yang penting. Jadi Wapres menjelaskan dua hal, vaksin itu kalau halal ya bagus, tidak ada problem, tapi kalau misalnya tidak halal tidak masalah. Karena itu dalam kondisi darurat sehingga tidak masalah dipakai,” ujarnya.
Untuk itu, Masduki menegaskan kembali pernyataan Wapres bahwa masalah kehalalan tidak akan menjadi hambatan pengadaan Vaksin Covid-19. Jika belum halal, ada jalan keluar keagamaan. Vaksin dapat digunakan dalam status keadaan darurat.
“Sehingga dalam hal ini nantinya kita akan minta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk ikut dalam tim kunjungan ke Beijing untuk memperoleh vaksin itu, sehingga prosesnya akan diverifikasi dari awal. Jadi MUI akan melibatkan Tim Fatwa dan Tim Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik MUI (LPPOM)," kata Masduki.
Oleh sebab itu, Masduki meminta jangan ada anggapan bahwa kehalalan vaksin akan menghambat proses pengadaan Vaksin Covid-19. “Itu sama sekali tidak akan menghambat. Karena apa? Sekali lagi saya tegaskan kalau tidak halal itu juga darurat tidak masalah,” ujarnya lagi.
Baca juga: Luhut Minta Bio Farma dan BPPT Kebut Produksi Alat Tes Swab
CAESAR AKBAR