Kalbe Farma Siap Pasarkan Obat Covid-19 Rp 3 Jutaan, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Jumat, 2 Oktober 2020 09:03 WIB

Seorang teknisi lab secara visual memeriksa botol berisi obat potensial virus corona remdesivir di fasilitas Ilmu Gilead di La Verne, California, AS 11 Maret 2020. [Gilead Sciences Inc / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk. telah secara resmi mengumumkan bakal memasarkan dan mendistribusikan obat antivirus Covifor atau Remdesivir. Obat Covid-19 berbentuk injeksi ini dikerjasamakan dengan perusahaan asal India Hetero yakni PT Amarox Pharma Global.

Setelah Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius kemarin merilis harga jual obat Rp 3 juta per dosis, harga saham emiten farmasi itu naik posisi tertinggi Rp 1.650 per lembar saham. Hingga penutupan perdagangan kemarin, Kamis, 1 Oktober 2020, saham berkode KLBF berada di level Rp 1.610 per lembar stelah diperdagangkan sebanyak 30,40 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 47,13 miliar.

Lalu bagaimana prospek pergerakan harga saham KLBF pada hari ini?

Secara umum, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai kerja sama pemasaran Remdesivir menjadi sentimen positif bagi Kalbe Farma. Kerja samanya dengan PT Amarox Pharma Global yang merupakan bagian Grup Hetero dikenal sebagai perusahaan farmasi generik di India. Perusahaan itu juga merupakan produsen obat anti retroviral terbesar di dunia untuk pengobatan HIV/AIDS.

Adapun Remdesivir adalah obat yang biasa digunakan untuk menangani pasien wabah Ebola. Obat ini juga telah diuji beberapa kali untuk penanganan pasien virus corona dan hasilnya disebut efektif.

Advertising
Advertising

Lewat riset yang dikutip Kamis, 1 Oktober 2020, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengungkapkan kerja sama menyangkut pemasaran dan distribusi Covifor bakal membawa sentimen positif bagi Kalbe Farma.

<!--more-->

Pasalnya, Covifor adalah merek Remdesivir generik pertama yang digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 dalam kategori orang dewasa dan anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena gejala penyakit yang parah.

“Kami yakin perkembangan ini akan membantu Indonesia dalam melawan Covid-19 sekaligus membawa sentimen positif bagi kinerja KLBF," ujar Mimi seperti dikutip dari hasil riset hariannya. "Namun, kami belum memperhitungkan kerja sama baru ini karena masih menunggu informasi lebih detail dari KLBF."

Lebih jauh, Mimi optimistis bahwa Kalbe Farma masih akan mendapatkan beberapa keuntungan di tengah pandemi Covid-19. "Rekomendasi trading buy masih dipertahankan dengan target harga saham Rp 1.760," katanya.

Country Manager PT Amarox Pharma Global Sandeep Sur sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya mampu memenuhi kebutuhan kapasitas di dalam negeri saat ini. Dia menyebut, pihaknya memiliki kapasitas minimum 200.000 sampai 300.000 dosis obat Covid-19 itu untuk Indonesia. “Karena angka ini tidak terbatas, jadi kami bisa menyediakan lebih banyak lagi,” katanya.

BISNIS

Baca: Tak Berencana Produksi Obat Covid-19 di Dalam Negeri, Ini Alasan Kalbe Farma

Berita terkait

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

26 Oktober 2023

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.

Baca Selengkapnya

Kalbe Farma Targetkan Penjualan Bersih Tumbuh hingga 15 Persen Tahun Ini

12 April 2023

Kalbe Farma Targetkan Penjualan Bersih Tumbuh hingga 15 Persen Tahun Ini

PT Kalbe Farma Tbk. mempertahankan rasio pembagian dividen di angka 45 hingga 55 persen pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Obat Covid-19 Iran Didaftarkan untuk Dapatkan Paten Internasional

26 Desember 2022

Obat Covid-19 Iran Didaftarkan untuk Dapatkan Paten Internasional

Obat Covid-19 produksi Iran dengan merek Saliravira sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikat paten internasional.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bicara Rantai Pasok Obat di Depan Wakil Presiden India

12 November 2022

Jokowi Bicara Rantai Pasok Obat di Depan Wakil Presiden India

Masalah obat-obatan ini disampaikan Jokowi setelah sempat ada berbagai kejadian terkait perdagangan obat dari India.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Melonjak, Ini Obat Corona yang Sudah Tersedia

7 November 2022

Kasus Positif Melonjak, Ini Obat Corona yang Sudah Tersedia

Sejumlah obat corona untuk pasien bergejala ringan hingha sedang telah masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ekonom Ingatkan Bahaya Politikus Jadi Gubernur BI, KFC Targetkan 40 Gerai Baru

22 Oktober 2022

Terkini Bisnis: Ekonom Ingatkan Bahaya Politikus Jadi Gubernur BI, KFC Targetkan 40 Gerai Baru

Berita terkini petang ini dimulai dari peringatan ekonom soal risiko sejarah hiperinflasi 635,26 persen berulang bila Gubernur BI diisi politikus.

Baca Selengkapnya

Bos Kalbe Farma Pastikan Perusahaan Tak Pakai Bahan Baku Etilen Glikol dan Dietilen Glikol

22 Oktober 2022

Bos Kalbe Farma Pastikan Perusahaan Tak Pakai Bahan Baku Etilen Glikol dan Dietilen Glikol

Bos Kalbe Farma memastikan perusahaan tidak menggunakan etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirup yang diduga menyebabkan gangguan ginjal.

Baca Selengkapnya

Obat Covid-19 Buatan China Mulai Dipasarkan, Harga Rp 659 Ribu

9 Agustus 2022

Obat Covid-19 Buatan China Mulai Dipasarkan, Harga Rp 659 Ribu

China memproduksi obat Covid-19 yang harganya terjangkau. Mulai dipasarkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Dosen Universitas Pancasila Masuk MURI untuk Riset Polyherbal Obat Covid-19

20 Juli 2022

Dosen Universitas Pancasila Masuk MURI untuk Riset Polyherbal Obat Covid-19

Dosen Universitas Pancasila ini menyebut produk lulus uji etik sesuai standar Code Ethics of World Medical Association. Dapat catatan peneliti lain.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpeluang Menguat ke Level 6.830, Berikut Prediksi Saham Hari Ini

20 Juli 2022

IHSG Berpeluang Menguat ke Level 6.830, Berikut Prediksi Saham Hari Ini

Jika mampu menembus 6.750, IHSG akan berpotensi melanjutkan kenaikan jangka pendek mendekati level 6.830.

Baca Selengkapnya