Kalbe Farma Siap Pasarkan Obat Covid-19 Rp 3 Jutaan, Bagaimana Prospek Sahamnya?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 2 Oktober 2020 09:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk. telah secara resmi mengumumkan bakal memasarkan dan mendistribusikan obat antivirus Covifor atau Remdesivir. Obat Covid-19 berbentuk injeksi ini dikerjasamakan dengan perusahaan asal India Hetero yakni PT Amarox Pharma Global.
Setelah Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius kemarin merilis harga jual obat Rp 3 juta per dosis, harga saham emiten farmasi itu naik posisi tertinggi Rp 1.650 per lembar saham. Hingga penutupan perdagangan kemarin, Kamis, 1 Oktober 2020, saham berkode KLBF berada di level Rp 1.610 per lembar stelah diperdagangkan sebanyak 30,40 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 47,13 miliar.
Lalu bagaimana prospek pergerakan harga saham KLBF pada hari ini?
Secara umum, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai kerja sama pemasaran Remdesivir menjadi sentimen positif bagi Kalbe Farma. Kerja samanya dengan PT Amarox Pharma Global yang merupakan bagian Grup Hetero dikenal sebagai perusahaan farmasi generik di India. Perusahaan itu juga merupakan produsen obat anti retroviral terbesar di dunia untuk pengobatan HIV/AIDS.
Adapun Remdesivir adalah obat yang biasa digunakan untuk menangani pasien wabah Ebola. Obat ini juga telah diuji beberapa kali untuk penanganan pasien virus corona dan hasilnya disebut efektif.
Lewat riset yang dikutip Kamis, 1 Oktober 2020, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengungkapkan kerja sama menyangkut pemasaran dan distribusi Covifor bakal membawa sentimen positif bagi Kalbe Farma.
<!--more-->
Pasalnya, Covifor adalah merek Remdesivir generik pertama yang digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 dalam kategori orang dewasa dan anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena gejala penyakit yang parah.
“Kami yakin perkembangan ini akan membantu Indonesia dalam melawan Covid-19 sekaligus membawa sentimen positif bagi kinerja KLBF," ujar Mimi seperti dikutip dari hasil riset hariannya. "Namun, kami belum memperhitungkan kerja sama baru ini karena masih menunggu informasi lebih detail dari KLBF."
Lebih jauh, Mimi optimistis bahwa Kalbe Farma masih akan mendapatkan beberapa keuntungan di tengah pandemi Covid-19. "Rekomendasi trading buy masih dipertahankan dengan target harga saham Rp 1.760," katanya.
Country Manager PT Amarox Pharma Global Sandeep Sur sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya mampu memenuhi kebutuhan kapasitas di dalam negeri saat ini. Dia menyebut, pihaknya memiliki kapasitas minimum 200.000 sampai 300.000 dosis obat Covid-19 itu untuk Indonesia. “Karena angka ini tidak terbatas, jadi kami bisa menyediakan lebih banyak lagi,” katanya.
BISNIS
Baca: Tak Berencana Produksi Obat Covid-19 di Dalam Negeri, Ini Alasan Kalbe Farma