Calon penumpang pesawat saat melintas di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 9 Juli 2020. Ketatnya persyaratan bagi penumpang untuk melakukan perjalanan udara menyebabkan aktivitas penerbangan di bandara tersebut tampak sepi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perusahaan navigasi tersebut menyampaikan momentum pandemi juga digunakan untuk membuat langkah inovasi dengan menerapkan UPR (use preferred route) bagi penerbangan internasional.
Selain itu membuat rute berbasis satelit yaitu PBN (performance based navigation) dengan jarak tempuh lebih pendek. Hal ini akan mendukung efisiensi bagi maskapai.
Pada masa pandemi ini, kata Sirait, AirNav Indonesia mengaku tidak menurunkan pelayanan karena aspek navigasi merupakan level keamanan yang harus dijaga. Semua pihak baik dari sisi sumber daya manusia, fasilitas, hingga prosedur pelayanan harus bekerja dengan optimal.
Sementara dari aspek bisnis, lanjutnya, untuk menjamin pelayanan, AirNav Indonesia terus berjalan dengan membuat rencana bisnis yang berkelanjutan.
Menurut Sirait, pelaku industri aviasi sudah menyadari hal itu, sehingga tujuan utama meningkatkan penerbangan domestik telah dilakukan bersama dengan pemerintah. Kementerian Perhubungan dan BUMN telah mendukung seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bekerja sama membangun sinergi melaksanakan kampanye penerbangan.