PSBB DKI Diperpanjang, Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Bakal Minus 2 Persen

Jumat, 25 September 2020 07:32 WIB

Petugas saat memberikan himbauan kepada para penumpang KRL Commuter Line untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu, 19 September 2020. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan menyesuaikan jam operasional KRL Commuter Line sehubungan dengan pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro memprediksi perpanjangan pembatasan sosial skala besar (PSBB) ketat di DKI Jakarta akan mempengaruhi perkembangan ekonomi pada semester II pada tahun 2020.

Hal ini, kata Andry, salah satunya didasari pada proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III di 2020 yang akan minus meskipun arahnya membaik dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini sejalan dengan dinamika ekonomi global di mana banyak negara-negara dunia yang juga sudah memasuki resesi, kecuali Vietnam dan Tiongkok yang masih mencatat pertumbuhan positif.

Namun begitu, Andry menilai, resesi yang dialami oleh Indonesia diperkirakan tidak akan sedalam negara-negara sekawasan seperti India, Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapore, maupun negara-negara maju di Kawasan Eropa dan AS.

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di kuartal I tahun 2020 melambat signifikan ke level 2,97 persen setelah muncul kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Namun sejumlah indikator perekonomian pada Kuartal III khususnya Juli dan Agustus menunjukkan perbaikan kegiatan ekonomi dibandingkan bulan April dan Mei 2020.

Sebagai contoh, penjualan kendaraan bermotor pada bulan Agustus 2020 sudah mencapai 37.291 unit. Angka ini naik setelah sebelumnya mencapai titik terendah yaitu 3.551 unit pada bulan Mei 2020.

Advertising
Advertising

Namun begitu, angka penjualan Agustus 2020 masih jauh di bawah angka rata-rata penjualan tahunan 2019 yang mencapai 85.577 unit. Tingkat hunian kamar hotel mulai membaik pada Juli 2020 menjadi 28,7 persen walaupun masih jauh di bawah sebelum periode Covid-19 yaitu 56,7 persen pada Juli 2020.

<!--more-->

Tapi pada 14 September 2020, ketika Jakarta kembali melakukan pengetatan PSBB. Ketika pembatasan sosial dilonggarkan, kata Andry, confidence masyarakat meningkat yang pada akhirnya tingkatkan spending indeks. Saat PSBB kembali diperketat, spending indeks kembali mendatar lagi.

"Kalau kasus naik terus dan ada pengetatan PSBB kembali, ini yang kami sampaikan bisa pengaruhi kontraksi pada kuartal III dan kuartal IV," kata Andry dalam media gathering virtual tentang Economic Outlook Triwulan III/2020, Kamis, 24 September 2020.

Dalam hitungannya, pertumbuhan full-year ekonomi Indonesia pada 2020 akan berada pada kisaran minus 1 sampai degan minus 2 persen. Sejumlah sektor seperti jasa-jasa seperti, perdagangan, transportasi, hotel, restoran dan jasa-jasa perusahaan akan pulih relatif lambat dari perkiraan semula akibat peningkatan kasus positif Covid-19.

Begitu pula sektor industri pengolahan yang pemulihannya mengikuti pola umum peningkatan ekonomi nasional karena sangat tergantung perbaikan daya beli dan confidence masyarakat sehingga mulai membelanjakan uangnya.

Sektor komoditas kelapa sawit dinilai bisa menjadi katalis positif yang mendorong perekonomian Indonesia ke depan terutama di sentra-sentra perkebunan di Sumatera dan Kalimantan. "Harga minyak kelapa sawit sampai akhir tahun, kami perkirakan masih akan bertahan di tingkat harga US$ 700 per ton (FOB Malaysia)," katanya.

Andry memperkirakan perekonomian akan mulai memasuki masa pemulihan pada 2021 sejalan dengan asumsi kurva infeksi Covid-19 sudah menunjukkan perlambatan. Hal ini disertai dengan adanya prospek penemuan dan produksi vaksin sehingga masalah Pandemi ini bisa cepat teratasi. "Kami memperkirakan ekonomi dapat tumbuh 4,4 persen di tahun 2021," ucapnya.

BISNIS

Baca: PSBB Diberlakukan, JP Morgan Pangkas Rekomendasi Sejumlah Sektor Saham Ini

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

13 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

10 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

13 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

13 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

16 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

19 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya