Kemenparekraf Minta Pengusaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melantai di Bursa

Rabu, 23 September 2020 08:54 WIB

Fadjar Hutomo Deputi Akses Permodalan Bekraf dalam seminar "Indonesian Foodpreneur: Saatnya Menjadi Raja Kuliner di Negeri Sendiri dan Go Global" di Jakarta, 14 Maret 2019. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya pengusaha skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM), melantai di bursa saham melalui initial public offering atau IPO. Dengan IPO, pelaku usaha bisa memperoleh skema alternatif pendanaan modal dalam bentuk ekuitas.

“Karena itu, pelaku usaha UMKM harus mengetahui bagaimana cara melantai di bursa efek sehingga dapat memperoleh akses pembiayaan yang pasti dari berbagai investor yang telah tersedia di bursa efek,” kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 September 2020.

Menurut dia, skema-skema alternatif pendanaan dalam bentuk ekuitas atau penyertaan modal harus diperbanyak sebagai langkah pemulihan ekonomi. Apalagi, tutur dia, Bursa Efek Indonesia sudah menyediakan beberapa platform yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, yaitu papan akselerasi, papan pengembangan, dan papan utama.

“Pelaku UMKM yang ingin melantai di bursa efek bisa menggunakan papan akselerasi. Namun, pelaku usaha yang tercatat di papan akselerasi juga memiliki kesempatan untuk dapat naik kelas ke papan pengembangan dan papan utama apabila telah memenuhi persyaratan di papan pengembangan maupun papan utama,” ujar Fadjar.

Adapun Kepala Unit Evaluasi dan Pemantauan Perusahaan Tercatat BEI Irawati Widyaningtyas mengatakan pasar modal mempertemukan pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang membutuhkan sarana investasi pada produk keuangan. “Ini merupakan sebuah keuntungan bagi pelaku usaha yang masuk ke dalam skema IPO. Di situ pelaku parekraf mendapatkan akses pendanaan,” kata Irawati.

Irawati mengatakan, pelaku usaha yang ingin melantai di bursa saham perlu menyertakan dokumen informasi umum tentang perusahaan yang meliputi kegiatan usaha, anggaran dasar, manajemen, prospek dan risiko usaha. Selanjutnya, pelaku usaha harus memberikan informasi keuangan selama 3 tahun terakhir, informasi legal seperti pendapat segi hukum dari konsultan hukum, dan informasi lain-lain, semisal penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang yang ditunjuk, kebijakan deviden, dan tujuan penggunaan dana.

Ia menekankan bahwa mengambil langkah untuk IPO tidak mudah. Namun, dia berharap para pelaku usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif bisa memanfaatkan platform ini dengan maksimal.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Wishnutama Sebut 3 Subsektor Ekonomi Kreatif Ini Paling Potensial Diekspor

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

17 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

22 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

22 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

8 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

9 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya