Luhut ke Pentagon: RI Terlalu Besar untuk Berkiblat ke Kekuatan Mana pun

Sabtu, 19 September 2020 10:28 WIB

Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Hari Kemerdekaan ke-75 RI kali ini diperingati dalam suasana yang berbeda. Musababnya, Indonesia tengah menghadapi cobaan yang berat karena wabah corona. Hal tersebut disampaikannya melalui video pendek yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya. Instagram/@luhut.pandjaitan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ia baru saja melakukan courtesy call dengan pejabat pentagon US Under Secretary of Defense For Policy. Kepada pejabat tersebut, Luhut menegaskan posisi dan kedaulatan Indonesia di tengah hubungan Amerika dan Cina yang sedang memanas.

"Saya bilang, negara ini terlalu besar untuk berkiblat ke salah satu kekuatan mana pun," kata Luhut dalam kuliah umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ( yang ditayangkan di akun YouTube FEB UI pada Jumat malam, 18 September 2020.

Informasi ini disampaikan Luhut saat membahas pergeseran perdagangan dunia dalam tiga dekade terakhir. DI tahun 1980, Amerika menguasai 20 persen perdagangan dunia. Saat itu, Cina masih di bawahnya dengan 15 persen pada 1981.

Kondisi berubah mulai 1983. Cina menyalip Amerika dan melaju pesat. Mereka kini menguasai 36 persen perdagangan dunia pada 2019. Amerika tetap naik tapi di bawah Cina dengan porsi 26 persen.

Menurut Luhut, perubahan tren di perdagangan dunia ini kemudian memberikan dampak ke seluruh dunia. Bagi mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat ini, Indonesia harus bisa menentukan sikap di tengah kondisi ini. "Kita tidak akan nunduk," kata dia.

Advertising
Advertising

Dalam beberapa kesempatan, Luhut sering dianggap terlalu membawa ekonomi Indonesia condong ke Cina. Tapi, ia berkali-kali membantah anggapan tersebut.

Di sisi lain, ketegangan ekonomi yang kini terjadi di antara kedua negara besar juga merembet ke masalah militer. Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga memberikan penegasan atas posisi Indonesia di tengah ketegangan kedua negara.

<!--more-->

Saat itu, Retno angkat suara terkait laporan Pentagon “Military and Security Development Involving the People’s Republic of China 2020” yang terbit Selasa, 1 September 2020. Laporan itu menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang dianggap oleh Cina sebagai lokasi bagi fasilitasi logistik militernya.

Situs asia.nikkei.com mewartakan dalam laporan Pentagon tersebut, Cina tampaknya telah menganggap Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan dan Sri Lanka serta beberapa negara Afrika dan Asia tengah lainnya sebagai fasilitas logistik. Zack Cooper, peneliti dari lembaga kajian American Enterprise Institute, mengatakan pernyataan seperti ini tampaknya pertama kali dalam observasi semacam ini yang diungkapkan dalam laporan.

Laporan itu mencatat, Cina telah mengajukan penawaran (jadi fasilitas logistik) ke Namibia, Vanwatu dan Negara Kepulauan Solomon. Cooper mengatakan laporan tersebut menekankan keinginan Cina bertindak secara global.

Tiga hari kemudian, Jumat, 4 September 2020, Retno Marsudi membantah informasi tersebut. Ia menyatakan wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun.

“Secara tegas, saya ingin menekankan bahwa sesuai dengan garis dan prinsip politik luar negeri Indonesia, maka wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun. Saya ulangi, wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun,” kata Retno.

Baca: Bukan Epidemiolog, Luhut Klaim Manajer yang Baik Tangani Pandemi Covid-19

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

2 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

3 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

5 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

7 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

7 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

10 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

1 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya