Alasan Manajemen Kartu Prakerja Belum Sediakan Pelatihan Tatap Muka

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 16 September 2020 03:12 WIB

Layar menunjukkan situs Prakerja.go.id di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang ketiga dibuka pada Senin, 27 April 2020 dan akan ditutup pada Kamis esok, 30 April 2020. TEMPO/Subekti.

Jakarta - Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja memutuskan untuk belum melakukan program pelatihan secara tatap muka. Hal ini berkenaan dengan masih meluasnya penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

"Kami disarankan agar pelatihan offline jangan dulu diselenggarakan demi memastikan tidak hanya masalah ekonomi yang challenging sekarang, tetapi juga kesehatan dari peserta," ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Purbasari dalam konferensi video, Selasa, 15 September 2020.

Denni mengatakan telah diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk melakukan eksplorasi untuk melakukan proyek percontohan pelatihan offline di beberapa lokasi. Mereka juga diminta untuk berkonsultasi dengan Satuan Tugas Covid-19.

Dari hasil konsultasi dengan Satgas Covid-19, mereka menyarankan agar memilih daerah zona hijau apabila hendak menyelenggarakan pelatihan offline. "Tetapi sekarang zona hijau semakin sedikit," kata Denni.

Di samping itu, manajemen pun diminta untuk menerapkan protokol kesehatan apabila hendak menyelenggarakan pelatihan offline. Denni mengatakan penerapan protokol kesehatan si beberapa daerah yang belum sebagus di kota besar juga menjadi pertimbangan untuk memastikan kesehatan peserta dan instruktur.

"On top dari itu, ketika ruang kelas sama, tetapi pengaturan jumlah peserta semakin sedikit karena protokol kesehatan, memang secara ekonomis makin challenging bagi penyelenggara pelatihan. Karena biaya pelatihan masih tetap Rp 1 juta," ujar dia.

Selain itu, karena pelatihan offline kemungkinan diselenggarakan di kota besar, manajemen mempertimbangkan kemungkinan masyarakat dari daerah juga akan bergerak ke kota apabila ada pelatihan luar jaringan. Karena kondisi-kondisi tersebut, manajemen akhirnya belum menyelenggarakan pelatihan offline.

"Kami mengerti ada sebagian masyarakat yang terbiasa pelatihan offline. Ini mungkin teman-teman semua juga bisa melihat pelatihan reguler yang disediakan Kementerian dan Lembaga sebagai alternatif. Karena BLK milik pemerintah terus menyelenggarakan pelatihan di berbagai daerah. Dan itu offline, serta dananya terpisah dari Kartu Pra Kerja," ujar Denni.

Namun demikian, Denni mengatakan keputusan tersebut masih dinamis dan akan mengikuti kebijakan dari Kemenko Perekonomian.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

7 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

7 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

8 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya