Airlangga Hartarto Beberkan Taksiran Harga Vaksin Covid-19 yang Berbeda-beda

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 15 September 2020 14:17 WIB

Sejumlah vaksin virus corona buatan Sinovac Biotech Ltd yang dipamerkan dalam acara China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) 2020 di Beijing, Cina, 5 September 2020. Vaksin ini merupakan kandidat vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan Sinovac Biotech dan Sinopharm. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan harga dan metode vaksin Covid-19 akan berbeda-beda untuk masing-masing produsen. Misalnya dari dosis imunisasi saja ada yang perlu dua kali, ada pula yang cukup sekali.

"Sinovac kelihatannya dua kali. Kemudian ada Sinopharm diperkirakan satu kali. Sehingga akan berbeda metode dan harganya," ujar Airlangga dalam siaran langsung, Selasa, 15 September 2020.

Ihwal harga, Airlangga menyebut vaksin produksi Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) dan Coalition for Epidemic Prepareness Inovation (CEPI) diperkirakan akan lebih murah yakni di kisaran US$ 3-5 per dosis. Sementara, vaksin Sinovac diperkirakan dibanderol US$ 10-20 per dosis.

Airlangga mengatakan pemerintah terus berupaya memperoleh akses terhadap vaksin dari berbagai produsen. Salah satunya dengan jalinan kerja sama antara PT Biofarma dengan Sinovac. Saat ini vaksin dari produsen vaksin asal Cina itu tengah diuji klinis tahap 3.

"Uji klinis vaksin bukan hanya yang sedang berlangsung di Indonesia, tapi juga di Cina, Brasil, Bangladesh, Turki, dan ini diharapkan selesai di bulan Desember (2020)," ujar Airlangga. Adapun akses vaksin yang akan diperoleh dari kerja sama itu adalah sekitar 250-300 juta dosis.

Saat ini, tutur dia, Sinovac telah berkomitmen memberikan 30 juta vaksin pada kuartal IV 2020. Dengan demikian, ia berharap pada kuartal pertama 2021 vaksinasi dapat dilakukan setelah uji klinis kelar.

Selain Sinovac, pemerintah melalui PT Kimia Farma menjalin kerja sama dengan G-42, Wuhan Institute Biological Products, dan Sinopharm. Saat ini, uji klinis fase 3 untuk vaksin ini juga tengah berlangsung di Uni Emirat Arab dan diharapkan kelar Desember 2020. Adapun akses vaksin dalam kerja sama ini adalah 60-110 juta dosis.

Pemerintah pun, ujar Airlangga, menjalin kerja sama dengan Astra Zeneca, lalu dengan GAVI/CEPI, Moderna, hingga Genexine Korea untuk memperoleh akses vaksin tersebut. "Ini adalah kegiatan multilateral berbagai kelembagaan dan negara untuk mendapatkan vaksin sebagai public service."

Di samping itu, pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi terus mengembangkan vaksin merah putih yang diharapkan masuk uji klinis fase ketiga pada pertengahan 2021. "Apa yang dilakukan pemerintah untuk menyetop pandemi adalah segera memperoleh akses terhadap vaksin," tutur dia.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Erick Thohir Berharap Vaksin Merah Putih Diproduksi Tahun 2022

Berita terkait

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

17 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

7 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

8 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

8 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

9 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya