Harga Sayur Anjlok, Gubernur Ganjar Pranowo Kerahkan ASN Beli Sayur Petani
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 4 September 2020 17:28 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Tak ingin petani merugi karena anjloknya harga sayur, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengerahkan aparatus sipil negara memborong hasil sayur petani dengan harga pantas.
"Petani di Jateng banyak yang mengeluh, pak ini gimana harga komoditas sayuran hancur. Lalu saya minta ada gerakan dan langsung ditindaklanjuti teman-teman ASN dengan memborong hasil pertanian dengan harga layak," kata Ganjar, Jumat, 4 September 2020.
Perintah itu langsung ditindaklanjuti KORPRI organisasi ASN di lingkungan Pemprov Jawa Tengah dengan menggelar Gerakan KORPRI Peduli Petani. Mereka kemudian menghimpun para ASN untuk membeli sayur-sayuran itu dengan harga pantas.
Misalnya harga cabai rawit merah dibanderol dengan harga Rp 10 ribu per kilogram, cabai rawit keriting dibanderol seharga Rp 10 ribu per kg, tomat Rp 5.000 per kg, kobis dan labu siam masing-masing Rp 5.000 per kg. Aneka sayuran itu dikemas dalam dua paket, yakni paket 1 seharga Rp 25 ribu dan paket 2 seharga Rp 45 ribu. Masing-masing paket berisi aneka sayuran dari petani.
Ganjar menerangkan, gerakan ASN membeli produk pertanian dengan harga pantas ini sebenarnya tidak lebih dari gerakan moral. Para ASN di lingkungan Pemprov Jateng sedang mempraktikkan rasa kemanusiaan dan kecerdasan emosional yang ada.
"Saya hanya bilang, yuk ini sayuran petani dibeli bareng-bareng, mereka langsung membuat gerakan yang diinisiasi KORPRI dan pak Sekda. Dan gerakan ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani," ucapnya.
Ada beberapa jenis sayuran yang diborong oleh ASN Pemprov Jateng. Di antaranya kobis, tomat, cabai, bawang, kentang, labu siam, kembang kol, terong dan lainnya.
"Ada 18 item jenis sayuran yang dibeli dari petani Wonosobo, Purbalingga, Pemalang, Banjarnegara, Jepara, Magelang, Kabupaten Semarang dan lainnya. Semuanya dibeli dengan harga pasar sebelumnya, jadi kalau sebelumnya per kilo Rp 2.500 dan sekarang jadi Rp 500, ya kita beli per kilo Rp 2.500," katanya.
<!--more-->
Sampai saat ini lanjut Ganjar, sudah ada 2.424 paket yang dipesan oleh ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi.
"Harapan saya, Kabupaten/Kota juga melakukan ini. Maka saya sudah kirimkan pesan ke Bupati/Wali Kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng, agar semua bisa jalan," tuturnya.
Langkah Ganjar membeli langsung hasil pertanian saat harga anjlok dengan mengandalkan kekuatan ASN bukanlah kali pertama. Sebelumnya, ia beberapa kali memborong hasil pertanian untuk membantu petani.
Saat harga bawang merah di Brebes anjlok pada 2017 lalu, Ganjar juga memerintahkan ASN membelinya dengan harga pantas. Gerakan itu juga ia lakukan saat harga cabai anjlok pada 2019 lalu dan beberapa komoditas lainnya.
Para petani sayur di Jawa Tengah mengeluhkan anjloknya harga berbagai komoditas sayuran di pasaran. Padahal, saat ini banyak petani yang sedang memasuki musim panen.
Di Magelang, harga kol di pasaran, saat ini hanya laku Rp 500 per kilogram. Padahal biasanya, kol dibanderol seharga Rp 2.000 per kg. Selain itu, tomat yang biasanya Rp 4.000, kini hanya laku Rp 500 per kg. Selain itu, ada pula sawi yang biasanya Rp 1.000 per kg, kini hanya laku Rp 250.
Di Kendal, harga cabai merah yang biasanya Rp 15 ribu per kg, kini dihargai Rp 7.000 per kg. Cabai rawit dari harga biasanya Rp 12 ribu per kg, hanya laku Rp 8.000 saja.
Akibatnya, banyak petani yang merugi dengan anjloknya harga itu. Tak sedikit pula yang rela membagi-bagikan sayurannya secara gratis kepada masyarakat, daripada menjual dengan harga murah.
BISNIS
Baca juga: Ganjar Pranowo Fokus Beri Stimulus Usaha Mikro-Kecil untuk Bersiap Hadapi Resesi