Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Bisa Minus 1,1 Persen di 2020
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 2 September 2020 09:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran minus 1,1 hingga positif 0,2 persen pada keseluruhan 2020.
"Berdasarkan data hingga bulan Juli dan Agustus kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 akan lebih rendah dari perkiraan bulan Maret April yang lalu," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 1 September 2020.
Pada Maret-April, Sri Mulyani menyampaikan ke DPR, bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi 2020 adalah pada kisaran minus 0,4 persen hingga positif 2,3 persen.
Menrut dia, kalau dilihat dari berbagai instansi atau lembaga internasional, juga melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia. Untuk The Asian Development Bank (ADB) merevisi tadinya ekonomi Indonesia masih tumbuh 2,5 persen di 2020. Namun dalam revisi proyeksi terbaru, ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif 1,0 persen.
The International Monetary Fund (IMF) pada Maret-April memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 0,5 persen. Sedangkan proyeksi terakhir revisi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh negatif 0,3 persen.
<!--more-->
Bank Dunia juga yang tadinya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,5 hingga positif 2,1 persen di 2020, direvisi menjadi nol persen. Sedangkan The Organisation for Economic Co-operation and Development yang tadinya memperkiraan Indonesia tumbuh 4,8 persen, merevisi proyeksi sangat tajam atau minus 3,9 persen hingga minus 2,8 persen.
"Ini yang menggambarkan keseluruhan proyeksi ekonomi dari semua lembaga dan forecasts-nya sangat sangat belum stabil karena tergantung asumsi skenario mengenai pandemi dan normalisasi kegiatan ekonomi di semua negara," ujar dia.
Baca juga: Sri Mulyani: Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,2-9,7 Persen di 2021
HENDARTYO HANGGI