Ini Proyek Sederhana PUPR setelah Dapat Tambahan Dana Program Padat Karya Rp 1 T
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 31 Agustus 2020 11:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperoleh tambahan anggaran Rp 1 triliun untuk program padat karya infrastruktur. Program ini termasuk salah satu pos yang dialokasikan untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan tambahan tersebut bakal dibelanjakan untuk proyek-proyek sederhana yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Program yang dimaksud contohnya meliputi perbaikan drainase, preservasi jalan, pengecatan jembatan, pengecatan marka jalan, hingga pengecatan trotoar.
“Biasanya kalau padat karya jenis-jenis pekerjaannya yang padat tenaga kerja, dari sisi teknologi enggak membutuhkan alat berat tidak membutuhkan tenaga terampil, bisa masyarakat biasa,” tuturnya saat dihubungi Tempo pada Senin, 31 Agustus 2020.
Endra menjelaskan, program padat karya untuk pos tambahan tersebut sudah dilaksanakan sejak pertengahan Agustus dan direncanakan terserap maksimal pada akhir 2020. Hingga hari ini, program yang telah berjalan adalah perbaikan drainase di Jawa Timur, Jawa Barat, dan NTT.
Adapun tambahan anggaran program padat karya akan difokuskan sebesar 60 persen di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Kemudian, 40 persen sisanya di daerah-daerah lain. “Ini semata-mata karena rasio panjang jalan dan jumlah penduduk,” tuturnya.
<!--more-->
Dengan penambahan anggaran Rp 1 triliun, Kementerian PUPR memiliki total dana untuk proyek padat karya senilai Rp 12,4 triliun. Sebelumnya, berdasarkan APBN 2020, kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono ini telah menganggarkan Rp 11,4 triliun untuk program tersebut.
Program padat karya infrastruktur meliputi 16 jenis pekerjaan, yang beberapa di antaranya meliputi preservasi jalan, pembelian produk-produk rakyat, dan pembangunan rumah tahan gempa. Kemudian, ada pula proyek pembangunan tandon air di daerah kekeringan, pembangunan saluran irigasi mekanik, serta pengolahan limbah di kawasan kumuh.
Sampai akhir Agustus 2020, anggaran program padat karya Kementerian PUPR diklaim telah terserap 60 persen dari total pagu APBN. Endra meyakini program padat karya yang telah berlangsung saat ini akan kelar pada akhir Oktober mendatang.
“Kami harapkan dipacu di September, jadi oktober sudah selesai. Dengan begitu, enggak perlu sampai akhir tahun,” tuturnya. Dari total anggaran yang tersedia, program padat karya Kementerian PUPR akan menyerap sekitar 650 ribu tenaga kerja.
Pemerintah mengupayakan anggaran PEN sebesar Rp 695,2 triliun bisa terserap secara keseluruhan hingga akhir tahun. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso sebelumnyamengatakan anggaran yang berpotensi belum terserap sampai akhir tahun langsung akan dialihkan ke program-program lain di kelompok PEN yang sama.
<!--more-->
"Kami langsung sisir terus dan siapkan program baru. Program baru itu banyak, misalnya di sektor kesehatan, infrastruktur serta pembangunan di daerah," ujar Susiwijono, Ahad, 30 Agustus 2020.
Dari program-program yang disiapkan, Susiwijono menyebut penyerapan akan cukup besar diupayakan pada program infrastruktur dan pembangunan di daerah. Susiwijono mencontohkan, pembagiannya termasuk ke infrastruktur di Kementerian PUPR dan infrastruktur di Kementerian Pertanian.
Dengan strategi tersebut, Susiwijono memastikan tidak bakal ada pemangkasan alokasi dari pagu anggaran di setiap kelompok program Pemulihan Ekonomi Nasional. "Harus kami optimalkan semua karena itu akan menggenerate ekonomi di masing-masing daerah."
Baca juga: Perluas Program Padat Karya, PUPR: Anggaran Rp 1,2 T, Menyerap 28 Ribu Pekerja
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR