Konsumsi Turun Selama Pandemi, Faisal Basri: Orang Tak Pernah Beli Baju Baru
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 26 Agustus 2020 15:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan pertumbuhan konsumsi masyarakat menurun drastis di masa pandemi Covid-19. "Orang tidak pernah beli baju baru lagi selama masa pandemi," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu, 26 Agustus 2020.
Bahkan, menurut Faisal Basri, alokasi anggaran untuk pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya, lebih rendah dari pengeluaran lain-lain. "(Kategori) Lain-lain kan biasanya lebih rendah."
Adapun laju pertumbuhan konsumsi pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya minus 4,23 persen di semester pertama 2020. Padahal pada 2015 hingga 2019 rata-rata pertumbuhan komponen tersebut mencapai 3,94 persen.
Menurut Faisal Basri, jebloknya penjualan pakaian ini yang kemudian menjadi masalah bagi industri tekstil. Terlebih saat ini, pertumbuhan ekspor tekstil juga mendadak berhenti.
Oleh karena itu, ia menilai satu-satunya yang bisa menyelamatkan industri tekstil butuh kemauan pemerintah untuk melindungi pasar dalam negeri.
<!--more-->
Di masa pandemi, kata Faisal Basri, konsumsi masyarakat masih tetap tinggi pada komponen kesehatan dan pendidikan, yakni sebesar 4,92 persen di semester I 2020. Angka itu turun sedikit dari 2015-2019 yang rata-rata sebesar 5,6 persen.
Sementara di kategori makanan dan minuman, restoran masih tumbuh 2,13 persen. Sedangkan pada 2019 sebesar 5,27 persen.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga terjadi pada kategori perumahan dan perlengkapan rumah tangga sebesar 3,34 persen di semester I pada 2020. Sedangkan pada 2015-2019 rata-rata tumbuh sebesar 4,59 persen.
Pelemahan konsumsi rumah tangga paling signifikan terjadi pada transportasi dan komunikasi sebesar minus 8,58 persen. Sedangkan restoran dan hotel minus 7,13 persen. Untuk kategori pengeluaran konsumsi rumah tangga minus 1,38 persen. Dan untuk kategori lainnya masih tumbuh 0,19 persen.