Soal Rencana Merger Bank Syariah BUMN, Begini Respons Direktur BRI Syariah
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 24 Agustus 2020 16:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kepatuhan PT Bank BRI Syariah Tbk. Yana Soeprianan menanggapi rencana merger bank syariah BUMN. Ia menyebutkan saat ini perusahaan tengah berfokus pada peningkatan kinerja.
Sementara rencana merger bank-bank syariah yang menjadi anak usaha BUMN menjadi kewenangan ultimate shareholder (pemegang saham pengendali) BRI Syariah. "Sampai dengan saat ini, kami belum memberikan satu komentar. Kami fokus pada kinerja, peningkatan kinerja BRI Syariah," kata Yana dalam paparan laporan kuartal II/2020, Senin, 24 Agustus 2020.
Yana menjelaskan, secara umum, emiten berkode saham BRIS itu menyatakan akan mendukung rencana tersebut sepanjang untuk kebaikan perekonomian dan industri perbankan syariah. "Kami sepenuhnya akan mendukung program pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunadi pernah menyampaikan bahwa pemegang saham atau pemerintah kini melihat bahwa penetrasi bank syariah di Indonesia masih sangat kecil yaitu 8,5 persen. Angka ini kalah jauh dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia sebesar 40-50 persen, apalagi Timur Tengah di angka 80-90 persen.
"Di Indonesia, bank syariah belum ada yang besar. Memang banyak (bank syariah), tetapi belum ada yang masuk peringkat 20 besar di dunia," ucap Herydalam paparan kuartal II/2020, Rabu, 19 Agustus 2020.
Hery menyebutkan, tujuan pemegang saham atas rencana merger bank syariah anak BUMN, ingin membangun bank yang besar. Dengan demikian, penetrasi bank syariah bisa sejajar dengan bank konvensional lainnya.
Di samping itu, pemegang saham melihat potensi industri syarah masih sangat besar. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 yang memukul seluruh segmen usaha, bank syariah masih bisa bertahan dan memiliki kinerja baik.
"Merger ini untuk mengoptimalkan bank syariah yang ada di bawah koordinasi bank Himbara," ujarnya. Terkait bank mana yang akan menjadi survival, Hery mengatakan hal itu saat ini belum ditentukan.
BISNIS
Baca juga: Bos Bank Mandiri Blak-blakan soal Rencana Merger Bank Syariah BUMN