Garuda Ingin Pemerintah Pertimbangkan Usulan Penghapusan Syarat Rapid Test
Reporter
Bisnis.com
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 18 Agustus 2020 16:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) ingin pemerintah mempertimbangkan wacana penghapusan persyaratan rapid test dan swab sejalan dengan diskusi bersama dengan pemerintah dan gugus tugas.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputa mengatakan dengan penghapusan rapid test, prosedur penumpang dapat lebih mudah masuk ke bandara seperti pada masa normal dan hanya tinggal melakukan check in.
“Kami hanya bilangnya terkait rencana rapid test dihilangkan buat naik pesawat itu kami mohon untuk review lagi. Ditinjau kalau sumber kasusnya rendah pasti masyarakat juga mau liburan kan. Tapi balik ya tergantung yang lain dan situasinya memang,” jelasnya, kepada Bisnis, Selasa 18 Agustus 2020.
Sementara itu, Direktur Operasi Citilink Erlangga Sakti mengandaikan bila persyaratan rapid test ditarik, maka masyarakat harus memiliki keyakinan dengan situasi dan kondisi sudah aman.
Dia melanjutkan menjadi upaya dari para pemangku kepentingan terkait dimulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, hingga Kemenkes agar bisa memberikan rasa aman sehingga animo penumpang meningkat.
<!--more-->
“Kalau masyarakat sudah bisa seperti itu industri penerbangan bisa tumbuh dengan sendirinya. Kondisi sekarang saja sudah bisa di atas 40 persen. Perlahan bisa meningkat terus,”ujarnya.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan sebelum mengimplementasikan wacana menghapus rapid test dan swab, pemangku kepentingan harus dapat mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
“Lihatnya di sisi apa sih jaminan kesehatan apa terbangnya. Kalau dominan untuk terbangnya hal persyaratan tadi bisa dievaluasi,”ujarnya.
Namun secara prinsip, tekan awal, saat ini kedisiplinan masing-masing pelaku mulai dari yang hendak terbang dan mempersiapkan terbang harus lebih dulu terjadi.