Luncurkan Uang Rp 75 Ribu, BI Tegaskan Bukan Sinyal Redenominasi

Selasa, 18 Agustus 2020 13:14 WIB

Ananda Saubaki, siswi kelas 2 SDN Naikoten I, Kota Kupang, NTT, merupakan salah satu anak yang termasuk dalam gambar anak-anak dengan balutan pakaian adat yang menghiasi uang pecahan Rp75 ribu yang diluncurkan guna memperingati HUT RI ke-75. Ia adalah anak di urutan keempat dari kanan. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memastikan desain uang peringatan khusus atau UPK Rp 75 ribu yang menonjolkan angka 75 bukan sinyal redenominasi. Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menyebut angka itu berkaitan dengan usia kemerdekaan Indonesia yang telah memasuki tahun ke-75.

"Angka itu ditekankan untuk ulang tahun Indonesia. Bukan karena 75-nya besar lalu tiga angka nol-nya hilang," tutur Rosmaya dalam konferensi pers virtual, Selasa, 18 Agustus 2020.

Menurut Rosmaya, penerbitan uang khusus ini sama sekali tak berhubungan dengan redenominasi atau penyederhanaan mata uang. Sebab uang Rp 75 ribu merupakan program Bank Indonesia pada 2020 yang memang ditujukan untuk peringatan kemerdekaan.

Selain itu, peluncuran uang peringatan khusus ini tak terkait dengan rencana penerbitan uang baru untuk menanggulangi krisis Covid-19. "Karena uang ini hanya bisa didapat saat masyarakat menukarkan uangnya," kata Rosmaya.

Lebih lanjut, Rosmaya menerangkan Bank Indonesia memang acap meluncurkan uang khusus saat momentum-momentum tertentu seperti HUT RI. Sampai saat ini, bank sentral telah merilis sepuluh UPK dan empat di antaranya diterbitkan untuk memperingati HUT RI ke-25, ke-45, ke-50, dan ke-75.

Advertising
Advertising

Ihwal redenominasi, Rosmaya mengatakan rencana itu akan diberlakukan saat perekonomian berada dalam kondisi yang tepat. "Soal redenominasi ada satu tim lagi yang terus mengikuti, ada step lagi. Jadi ini (redenominasi dan peluncuran uang Rp 75 ribu) berbeda tujuan," tuturnya.

Uang peringatan khusus Rp 75 ribu diluncurkan pada 17 Agustus 2020 sebagai bentuk perayaan kemerdekaan ke-75 Indonesia. Uang ini bisa dipakai sebagai alat transaksi yang memiliki nilai tukar. Bank Indonesia menyediakan 75 juta lembar dan jumlahnya tidak akan ditambah lagi meski animo masyarakat tinggi.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya