Apa Sektor Bisnis yang Paling Cuan di Masa Pandemi? Ini Jawaban Safir Senduk

Selasa, 18 Agustus 2020 10:11 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan selama ini kebanyakan orang mengira kunci kesuksesan berada pada pilihan sektor bisnis tertentu. Terlebih di masa pandemi ini, tak sedikit orang bertanya padanya tentang sektor bisnis apa yang bakal survive dan cuan. "Padahal itu cuma langkah pertama," kata dia saat diskusi virtual dengan Metta Anggriani melalui platform IG Live, Senin malam, 17 Agustus 2020.

Ia menjelaskan, hampir tiap orang menduga bisnis kuliner akan sangat prospektif, meskipun di tengah pandemi seperti saat ini. Dasar pertimbangan bahwa setiap orang pasti butuh makan, menurut Safir Senduk, bisa jadi benar.

Tapi bukan berarti tiap bisnis kuliner yang dirintis akan langsung berhasil mencetak laba. "Enggak juga. Karena banyak bisnis kuliner yang sepi," ujar Safir.

Contoh lain, kata Safir Senduk, banyak orang ingin berbisnis kuliner seperti nasi padang karena banyak orang yang menyukai menu tersebut. Lagi-lagi, logika itu dirasa benar tapi ternyata pada kenyataannya, tak semua warung nasi padang ramai dikunjungi pelanggan. "Banyak yang sepi."

Meskipun ada juga cerita sukses dari bisnis restoran nasi padang yang dibuka baru-baru ini di dekat rumah Safir Senduk di daerah Gading Serpong, Tangerang, Banten. Sejak awal tahun hingga sekarang restoran itu tidak pernah sepi. Sementara tak jauh dari situ, warung nasi padang yang namanya sudah sangat terkenal malah sebaliknya, paling sepi.

Advertising
Advertising

Dari sejumlah contoh itu, kata Safir Senduk, mengindikasikan pemilihan sektor bisnis tidak menjamin seseorang berhasil. "Itu cuma fase pertama," kata dia.

Bila seorang ingin berbisnis, menurut Safir Senduk, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. "Perhatikan cara pemasaran, penentuan harga, public relations-nya seperti apa, dan bagaimana memasarkan produk itu di media sosial," tuturnya.

Oleh karena itu, Safir Senduk menyebutkan, ada banyak faktor ketimbang fokus pada satu hal yakni memikirkan pilihan sektor bisnis yang akan dijalankan. "Jadi ada banyak faktor, termasuk pemilihan cara marketing, branding, warna logo bagaimana, semua saling membantu," kata dia.

IHSAN RELIUBUN | RR ARIYANI

Baca juga: Safir Senduk Anggap Pandemi Saat yang Tepat untuk Investasi

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

5 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

6 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

6 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

9 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

14 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

18 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

19 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

20 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

21 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya