Omnibus Law RUU Cipta Kerja, KSPI Tunggu Undangan Dialog Lagi dengan DPR

Minggu, 16 Agustus 2020 19:41 WIB

Buruh yang tergabung dalam KSPI melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR RI untuk menolak pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Rabu, 29 Juli 2020. Menurut data KSPI di sektor tekstil dan garmen selama pandemi terdapat 96 ribu orang dirumahkan dan sebagian besar tidak mendapatkan upah penuh. Tempo/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan siap untuk kembali berdialog dengan DPR membahas Omnibus Law Rancangan Undang-Undang atau RUU Cipta Kerja. Sebab sebelumnya, keduanya telah bersepakat untuk membentuk tim kerja untuk RUU ini.

Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S. Cahyono menyatakan pihaknya siap untuk membahas RUU ini jika ada undangan dari DPR. "Iya akan disanggupi," kata dia kepada Tempo di Jakarta, Minggu 16 Agustus 2020.

Hanya saja, kata dia, sampai hari ini belum ada undangan untuk berdialog dari DPR. Terakhir, kata dia, pertemuan dilakukan pada 11 Agustus 2020 saat membentuk tim kerja.

Saat ini, RUU Cipta Kerja tengah dalam pembahasan oleh DPR. Dalam pembukaan sidang DPR pada Jumat kemarin, 14 Agustus 2020, Ketua DPR Puan Maharani pun memastian bahwa lembaganya akan terus melanjutkan pembahasan RUU ini.

"Secara cermat, hati-hati, transparan, dan terbuka," kata Puan pada pembukaan sidang di Gedung DPR pada Jumat kemarin, 14 Agustus 2020. Bersamaan dengan pembukaan sidang, unjuk rasa menolak RUU ini berlangsung di luar gedung. Beberapa provokator ditangkap polisi.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Adapun dalam pertemuan terakhir pada 11 Agustus 2020, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tim ini dibentuk untuk mencari titik temu RUU untuk kemajuan bersama. Tim mulai efektif bekerja pada 18 Agustus hingga selesai.

Politikus Partai Gerindra ini juga mengatakan dirinya bersama Panitia Kerja Badan Legislasi atau Panja Baleg RUU Cipta Kerja menemui perwakilan KPSPI yang memiliki jumlah anggota signifikan di kalangan buruh. "KSPI yang memiliki anggota sebesar 75 persen dari total pekerja di Indonesia itu telah memberikan masukan terhadap DPR," kata Sufmi.

Sementara, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan persoalan pada kluster ketenagakerjaan di RUU Cipta Kerja dibahas pada pertemuan 11 Agustus. Said Iqbal mengatakan pada prinsipnya, Panja Baleg RUU Cipta Kerja sepaham mengenai kluster ini.

"Bagi yang sudah tercantum di UU Nomor 13 Tahun 2013 (Ketenagakerjaan) semaksimal mungkin tidak akan diubah atau dilakukan revisi," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

5 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

5 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

5 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

5 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

5 hari lalu

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia kembali menuntut pencabutan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam peringatan Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

5 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

6 hari lalu

May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

KSBSI mengimbau seluruh anggota dan korwil se-Indonesia untuk turun aksi dalam peringatan May Day 2024. Tahun ini, KSBI menuntut 6 poin, apa saja itu?

Baca Selengkapnya

May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

9 hari lalu

May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

Aksi May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh

Baca Selengkapnya

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

51 hari lalu

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Baca Selengkapnya

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

28 Februari 2024

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya