Timor Tengah Selatan Berharap Ganti Rugi Lahan Bendungan Temef Segera Dibayarkan

Sabtu, 15 Agustus 2020 14:54 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
TEMPO.CO, Kupang - Bupati Timor Tengah Selatan Epy Tahun berharap pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II segera membayarkan pembebasan lahan warga untuk pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

"Dana Rp 90 miliar sudah ada di kas negara untuk dibayarkan kepada masyarakat yang ada di sini. Kami berharap semua masalah bisa diselesaikan dengan baik. Saya bertanggung jawab untuk pembebasan lahan di sini," katanya Sabtu, 15 Agustus 2020.

Menurut Epy, jika pembayaran ditunda-tunda akan beresiko terhadap masyarakat. Sebab, proyek pembangunan sudah berjalan.
Dia telah mengusulkan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait dengan luas lahan masyarakat yang digunakan untuk pembangunan Bendungan Temef itu. Namun, belum ada jawaban.
"Ketika hal ini terjadi beberapa waktu lalu, mereka (warga) diam. Namun, bukan berarti tidak ada apa-apa ya. Saya sudah yakinkan mereka, bahwa pemerintah tidak akan susahkan mereka," ujarnya.

Warga setempat juga berharap segera mendapat ganti rugi pembebasan lahan. "Lahan saya seluas 2,5 hektare (ha) yang sampai saat ini belum dibayarkan," kata salah satu pemilik lahan, Matheus Fina.
Lahan yang sebelumnya digunakannya untuk bercocok tanam kini sudah dialihfungsikan untuk Bendungan Temef yang sementara dalam pengerjaan hingga 2022 mendatang.
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Agus Sosiawan mengatakan dari kebutuhan tanah sekitar 480,5 hektare (ha) untuk pembangunan Bendungan Temef, 206 hektare di antaranya adalah milik masyarakat. Adapun sisanya 274,5 ha masuk dalam kawasan hutan.
Luas lahan masyarakat itu, kata Agus, masih dilakukan pengukuran oleh BPN. Selanjutnya akan dinilai oleh tim appraisal, dan diteruskan ke manajemen aset negara untuk selanjutnya akan dibayarkan.
"Jadi untuk pembayaran pembebasan lahan masih dalam proses. Nilainya bisa Rp 90 miliar, bisa saja lebih, tergantung penilaian tim appraisal," ujarnya.

Menurut Agus, saat ini progres pembangunan Bendungan Temef sudah mencapai 50 persen. Saat ini masuk tahap pengelakan sungai, untuk pembangunan bendungan utama.
Wakil Gubernur NTT, Joseph Nae Soi mengatakan tanah masyarakat ini harus dimasukkan dalam aset negara, sehingga dibutuhkan apraisal dan pengesahan dari BPN. "Kami tidak akan menyusahkan masyarakat, hanya masih dalam proses untuk pembebasan lahan itu," katanya.
Bendungan Temef yang diproyeksi rampung pada 2022 ini memiliki tinggi 5 3m dan panjang 535 m. yang nantinya akan memiliki volume tampung 45,78 juta m3 yang dapat mengairi daerah irigasi seluas 4.500Ha. Selain itu juga bendungan Temef juga akan memasok air baku sebesar 0,13m3/detik bagi masyarakat TTS dan sekitarnya.

Adapun Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati membantah pemerintah pusat menunggak pembayaran pembebasan lahan masyarakat sekitar Rp 90 miliar untuk proyek Bendungan Temef. "Tidak benar. Karena prosesnya belum berjalan kok," kata dia.

YOHANES SEO I FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

1 hari lalu

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

3 hari lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

3 hari lalu

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Bendungan Meninting rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

4 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

5 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

13 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

18 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

18 hari lalu

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya